Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah

Jumat, 19 Agustus 2011

Buat Ibuku

Ibu ku yang hebat,
aku kangen semangat mu.
Semangat mu saat harus mengasuh disaat kami masih kecil,
semangat mu yang berjuang agar kami tetap sekolah,
walau hanya sebatas yang wajib saja.

Ibu ku yang hebat,
aku kangen bergelayut di pundak mu,
saat seperti ketika aku kecil.
Tangan mu yang ku rasa sangat kuat untuk menggendong banyak nya jumlah anak mu.

ibu ku yang hebat,
tahu kah kalau aku, anak mu
juga rapuh dan menangis disaat merindukanmu mu, merindukan hangat nya bersama mu.

Ibu ku yang hebat,
walau pun sekarang aku sudah kuat berdiri, kuat berlari,
aku tetap lemah jika mengingat kasih mu..

Ibu ku yang hebat,
aku ingin menjadi seperti mu,
tegar dan kuat menjalani hidup,
walau pun sebelumnya kamu hidup bahagia,
kamu tetap menikmati pedihnya saat membesarkan kami.

Ibu, aku kangen Ibu...

Akhir

Lelah…….
itu yang kurasakan saat ini,
hingga ku seolah mati rasa,
hanya hambar yang kurasa saat mengingat mu….

Inilah titik akhir dari perjalanan sabar ku selama ini,
dan kini kau tau apa rasanya kehilangan orang yang selalu ada dan menantimu,
kau sedih bukan ?

Sebenarnya aku tidak tega untuk mengabaikan mu,
tapi untuk tetap bertahan membuat semua isi perutku memaksa untuk keluar….

Aku lelah dengan sabar ku,
aku capek dengan penantianku,

akhirnya semua rasa menjadi hilang dan inilah waktunya pikirku….


Adakah Cintamu Untukku

beribu hari ku lalui bersama mu….
namun kau tak pernah peduli kan hadirku….
berjuta masa ku menemani raga mu…
namun bathinmu tak pernah ingin kan ku…

hingga ambang batas rasa cintaku….
ku langkahkan kaki menjauhi mu….
namun tetap tak kau relakan….
apa yang sebenarnya ada dalam kalbumu???

cinta atau kah sebatas keinginan dan ke egoisan???
ku terdiam sejenak tuk memutuskan…
namun cinta ku pada mu tetap berkobar…
dan kuputuskan untuk tetap tinggal di dekat mu…

hari pun silih berganti…
namun kau tetap seperti yang dulu…
acuh dan tak peduli pada cintaku…
dan hingga batas waktu ini…
slalu dan kan slalu kupertanyakan…

Apa Kau itu indah..??

Sebening embun, indah parasmu..
Sejernih air, halus budimu..
Seputih awan, bersih hatimu..

menyejukkan, menyenangkan, membahagiakan, dan menenangkan,
itu tabiatmu..
tabiatmu saat berada disisiku..
mungkin juga tabiat aslimu saat berada di sisi jiwa-jiwa yang lainnya pula..

satu kata yang pantas untukmu..

kau…itu indah..
indahmu tak kan terbandigkan dengan apapun jua di dunia ini..
indahmu sungguh membahana..
membangkitkan kembali hati ini yang telah lama dahaga
akan air-air cinta..

kau..itu indah..
sebegitu indahnya…
sampai buatku tak kuasa tuk bisa berpaling darimu..
mengindahkanmu, meskipun sedetik saja..
ku tak kuasa..

kau…itu indah..
terlampau indahnya sampai kau tak pernah melihat ku disini..
tak pernah mengindahku yang memang jauh sekali dari kata indah menurutmu..
tak pernah melirik pun kepadaku yang mungkin bag malaikat tak rupawan,
tak bersayap, dan tak cemerlang…
menurutmu

kau..itu indah..
tapi sekejap saja indahmu jadi sirna dimataku..
semenjak ku tahu..
jikalau kau tak pernah sekalipun
pengindah ‘indah’ ku…

Transfer Resmi Serie-A Hingga Juli 2011

ATALANTA

Masuk: Gabbiadini (Cittadella), Schelotto (Catania), Ardemagni (Padova), Caserta (Cesena), Lucchini (Sampdoria), A.Masiello (Bari)

Keluar: Delvecchio (Catania), Basha (Torino), Ruopolo (Padova), Defendi (Bari), Dalla Bona, Amoruso, Talamonti, Troest (Varese).

BOLOGNA

Masuk: Gillet (Bari), Rickler (Piacenza), Pulzetti (Livorno), Crespo (Padova), Vantaggiato (Padova), Antonsson (Copenaghen), Rodriguez (Genoa), Vitale (Napoli), Agliardi (Padova), Acquafresca (Genoa).

Keluar: Viviano (Inter), Lupatelli (Genoa), Esposito (Lecce), Ekdal (Juventus), Meggiorini (Novara), Bernacci (Modena), Buscè, Mutarelli, Moras, Britos (Napoli)

CAGLIARI

Masuk: El Kabir (Mjallby), Sivakov (Wisla Cracovia), Ibarbo (Atletico Nacional), Avramov (Fiorentina), Gozzi (Modena), Suazo (Inter).

Keluar: Marchetti (Lazio), Acquafresca (Bologna), Missiroli (Reggina), Ragatzu (Gubbio), Lazzari (Fiorentina), Pelizzoli (Padova).

CATANIA

Masuk: Moretti (Ascoli), Barrientos (Estudiantes), Delvecchio (Atalanta), Terracciano (Nocerina), Regula (Vitoria Setubal), Keko (Atletico Madrid).

Keluar: Schelotto (Atalanta), Bergessio (Saint-Etienne), Carboni (Banfield), Terlizzi, Pesce (Novara), Morimoto (Novara).

CESENA

Masuk: Mutu (Fiorentina), Rennella (Grasshoppers), M. Rossi (Bari), De Feudis (Torino), Comotto (Fiorentina), Eder (Brescia), Gilnics (Athletic), Candreva (Udinese), Guana (Palermo).

Keluar: Jimenez (Al Alhi), Felipe (Fiorentina), Santon (Inter), Dellafiore (Palermo), Caserta (Atalanta), Pellegrino (Colon), Fatic (Chievo), Gorobsov (Torino), Appiah.

CHIEVO

Masuk: Acerbi (Reggina), Bassoli (Foligno), Hetemaj (Brescia), Bentivoglio (Bari), Iunco (Torino), Fatic (Cesena), Carretta (Andria), Longhi (Triestina)

Keluar: Constant (Genoa), Bogliacino (Napoli), Gelson Fernandes (Saint Etienne), Marcolini (Padova), Mantovani (Palermo), Iori (Torino), Granoche (Novara), Guana (Cesena), Iunco (Spezia).

FIORENTINA

Masuk: Nastasic (Partizan Belgrade), Romulo (Atletico Paranaense), Felipe (Cesena), Papa Waigo (Grosseto), Munari (Palermo), Lazzari (Cagliari)

Keluar: Mutu (Cesena), Donadel (Napoli), D’Agostino (Siena), Avramov (Cagliari), Comotto (Cesena), Santana (Napoli), Seculin (Juve Stabia), Frey (Genoa).

GENOA

Masuk: Birsa (Auxerre), Constant (Chievo), Granqvist (Groningen), Ribas (Digione), Ze Eduardo (Santos), Pratto (Universidad Catolica), Seymour (Universidad de Cile), Jorquera (Colo Colo), Krajnc (Maribor), Vinetot (Crotone), Acquafresca (Cagliari), Meggiorini (Bologna), Lupatelli (Bologna), Kharja (Inter), Papastathopoulos, Beretta and Merkel (Milan), Frey (Fiorentina).

Keluar: Criscito (Zenit St. Petersburg), El Shaarawy and Paloschi (Milan), Rafinha (Bayern Munich), Boakye and Cofie (Sassuolo), Floro Flores (Udinese), Boselli (Wigan), Lamanna (Bari), Rodriguez (Bologna), Konko (Lazio), Destro (Siena), Meggiorini (Novara), Acquafresca (Bologna), Eduardo (Benfica), Paro (Vicenza), Chico (Mallorca), Milanetto (Padova).

INTER

Masuk: Castaignos (Feyenoord), Viviano (Bologna), Caldirola (Vitesse), Santon (Cesena), Muntari (Sunderland), Alvarez (Velez), Jonathan (Santos).

Keluar: Materazzi, Kharja (Genoa), Suazo (Cagliari).

JUVENTUS

Masuk: Pirlo (Milan), Ziegler (Sampdoria), Lichtsteiner (Lazio), Pazienza (Napoli), Amauri (Parma), Almiron (Bari), Ekdal (Bologna), Marrone (Siena), Pasquato (Modena), Vidal (Bayer Leverkusen).

Keluar: Aquilani (Liverpool), Traore (Arsenal), Rinaudo (Napoli), Salihamidzic (Wolfsburg), Immobile (Pescara), Tiago (Atletico Madrid), Felipe Melo (Galatasaray), Sissoko (PSG)

LAZIO

Masuk: Klose (Bayern Munich), Lulic (Young Boys), Konko (Genoa), Cavanda (Torino), Mendicino (Ascoli), Marchetti (Cagliari), Stankevicius (Valencia), Cissè (Panathinaikos), Cana (Galatasaray).

Keluar: Lichtsteiner (Juventus), Muslera (Galatasaray), Berni (Braga), Bonetto, Meghni, Manfredini (Sambonifacese), Tuia (Foligno).

LECCE

Masuk: Esposito (Bologna), Cacia (Piacenza), Carrozzieri (Palermo), Strasser (Milan), Obodo (Udinese), Julio Sergio (Roma).

Keluar: Rosati (Napoli), Munari (Fiorentina), Rispoli (Sampdoria), Coppola (Parma), Sini and Bertolacci (Roma), Gustavo (Botafogo), Fabiano (Shandong Luneg), Giuliatto (fc), Chevanton (Colon), Donati (Padova), Vives (Torino).

AC MILAN

Masuk: Mexes (Roma), Taiwo (Marsiglia), El Shaarawy, Paloschi and Zigoni (Genoa), Comi (Torino).

Keluar: Pirlo (Juventus), Jankulovski (Banik Ostrava), Papastathopoulos, Beretta and Merkel (Genoa), Albertazzi (Getafe), Didac Vilà (Espanyol), Coppola, Oduamadi and Verdi (Torino), Beretta (Ascoli), Onyewu (Sporting Lisbon), Osuji (Padova), Legrottaglie, Adiyiah (Karsiyaka), Strasser (Lecce).

NAPOLI

Masuk: Fernandez (Estudiantes), Donadel (Fiorentina), Dzemaili (Parma), Rosati (Lecce), Bogliacino (Chievo), Mannini (Sampdoria), Rinaudo (Juventus), Cigarini (Siviglia), Dalla Bona (Atalanta), Inler (Udinese), Britos (Bologna), Santana (Fiorentina), Colombo (Triestina).

Keluar: Pazienza (Juventus), Blasi and Santacroce (Parma), Yebda (Benfica), Cribari (Cruzeiro), Iezzo, Gianello, Amodio, Bucchi, Hoffer (Eintracht Frankfurt), Vitale (Bologna), Dumitru (Empoli), Sosa (Metalist).

NOVARA

Masuk: Paci (Parma), Meggiorini (Genoa), Mazzarani (Udinese), Morimoto (Catania), Pesce (Catania), Garcia (Palermo), Coser (Ascoli), Granoche (Chievo), Giorgi (Ascoli).

Keluar: Bertani (Sampdoria), Gonzalez (Palermo), Gheller (Pavia), Gigliotti (San Lorenzo), Parola, Strukelj and Drascek.

PALERMO

Masuk: Gonzalez (Novara), Cetto (Tolosa), Milanovic (Lokomotiv Moscow), Zahavi (Hapoel Tel Aviv), Simon (Haladas), Labrin (Huachipato), Pisano (Varese), Munari (Lecce), Lanzafame (Brescia), Mantovani (Chievo), Lores (Defensor).

Keluar: Paolucci (Siena), Liverani, Glik (Torino), Darmian (Torino), Carrozzieri (Lecce), Ciani (Polonia Varsavia), Munari (Fiorentina), Garcia (Novara), Guana (Cesena), Goian (Glasgow Rangers), Kasami (Fulham), Sirigu and Pastore (PSG).

PARMA

Masuk: Pellè (Az Alkmaar), Borini (Chelsea), Sansone (Bayern Munich), Brandao (Siena), Blasi and Santacroce (Napoli), Coppola (Lecce), Danilo (Aris Salonicco), Pereyra (Nacional), Biabiany (Sampdoria), Valdes (Sporting Lisbon), Fabio Nunes (Portimonense).

Keluar: Amauri (Juventus), Dzemaili (Napoli), Angelo (Siena), Paci (Novara), Rispoli (Sampdoria), Bojinov (Sporting Lisbon), Pisano (Vicenza), Schiavi (Padova).

AS ROMA

Masuk: Cicinho (Villarreal), Okaka (Bari), Curci and Guberti (Sampdoria), Bertolacci and Sini (Lecce), Crescenzi (Crotone), Pettinari (Crotone), José Angel (Sporting Gijon), Nego (Nantes), Bojan (Barcelona), Lamela (River Plate), Heinze (Marseille), Stekelenburg (Ajax).

Keluar: Mexes (Milan), Castellini (Sampdoria), G. Burdisso, Loria, Riise (Fulham), Guberti (Torino), Doni (Liverpool), Menez (Paris Saint Germain), Julio Sergio (Lecce).

SIENA

Masuk: Angelo (Parma), Tziolis (Racing), Paolucci (Palermo), Belmonte and Codrea (Bari), Destro (Genoa), Grossi (Varese), D’Agostino (Udinese), Angella (Udinese), Brkic (Udinese), Pesoli (Varese).

Keluar: Brandao (Parma), Coppola (Torino), Marrone (Juventus), Cacciatore (Sampdoria), Carobbio (Spezia).

UDINESE

Masuk: Danilo (Palmeiras), Fabbrini (Empoli), Barreto (Bari), D’Agostino (Fiorentina), Floro Flores (Genoa), Brkic (Vojvodina), Mazzarani (Modena), Doubai (Young Boys), Sissoko (Troyes), Neuton (Gremio).

Keluar: Beleck (Aek Athens), D’Agostino (Siena), Angella (Siena), Zapata (Villarreal), Romero (Granada), Inler (Napoli), Brkic (Siena), Forestieri (Bari), Sanchez (Barcelona).

Kamis, 18 Agustus 2011

21 Fakta Tentang Keistimewaan Indonesia Di Mata Internasional

Inilah 21 fakta yang telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia Internasional


1. PT. PAL sukses membuat salah satu kapal terbaik di dunia "Star 50" berbobot 50,000 ton. Salah satu Negara yang memesan kapal ini adalah Singapura.

2. Di Singapura gamelan jadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.

3. Pabrik/manufaktur Mattel (boneka Barbie USA) hanya ada dua di dunia. Pabrik pertama berada di China dan lainnya di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

4. Brand internasional yang amat prestisius, Gucci, menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya.

5. Mobil terpopuler di Uni Emirat Arab adalah Toyota Kijang Innova yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia.

6. Bunga nasional Korea Utara yang amat popular Kimilsungia berasal dari Indonesia dan diberi nama oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno.

7. Airbridge, tangga belalai menuju pintu pesawat yang ngetrend di bandara-bandara dunia kali pertama dibuat oleh PT Bukaka, Indonesia

8. Pejuang HAM legendaris dan bapak pembebasan Negara Afrika Selatan Nelson Mandela, setelah berhasil menghapus Apartheid di negerinya, mengakui bahwa perjuangannya itu diinspirasikan oleh perjuangan Syekh Yusuf dari Makassar.

9. Tahun 2002, dalam Special Edition TIME Magazine on Asian Heroes, penyanyi Iwan Fals menjadi cover fullpage. Begitu juga dengan Aa Gym di tahun 2006 (The Holy Quran)

10. Mobil prestisius, Mercedes Benz, menggunakan knalpot buatan Indonesia, yang pengerjaannya sepenuhnya dilakukan di Purbalingga, Jawa Tengah.

11. Presiden RI ke-3, BJ Habibie adalah pemegang 46 paten di bidang aeronautika dunia.

12. David Foster mengaku, lagu ciptaanya 'To Love You More' yang dibawakan Celine Dion terinspirasi dari musik Keroncong yang berasal dari Indonesia.

13. Menara Kuala Lumpur ternyata di dirancang oleh putra Indonesia, Ir.Achmad Murdijat alumni ITB

14. Indofood merupakan produsen mie instan terbesar di dunia

15. Tas Bagteria made in Indonesia telah dijajakan di berbagai etalase di mall-mall kelas atas di 32 negara di seluruh penjuru dunia. Public figure dunia yang mengenakan produk ini antara lain Paris Hilton, Zara Phillips, Emma Thomson, dan Audrey Tatou.

16. Tiga jenis kopi andalan Starbucks di Seattle, AS, adalah: Sumatera, Java Mocha dan Toraja Coffee. Ketiga jenis kopi ini dipajang di etalase paling depan.

17. Koin Ringgit Malaysia dan passport Malaysia adalah produksi PT PERURI

18. Seragam serdadu NATO diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah

19. Kacang dua kelinci (PT Dua Kelinci), menjadi sponsor Real Madrid.

20. Motor GP, Produsen Honda menggunakan jargon ”One Heart” (Honda Indonesia) yang terpasang di motor balapnya, Yamaha juga membubuhi jargon ”Semakin di Depan” di baju balapnya. Walaupun motor jepang tapi Semua produksinya dilakukan di indonesia..

21. Stadion Gelora Bung Karno merupakan stadion terbesar ke-2 di Asia.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8103954

AC Milan Turut Mengucapkan “Selamat Hari Kemerdekaan”

Mengikuti salah satu komunitas fans klub AC Milan di Indonesia, saya sedikit mengetahui bagaimana perkembangan “perhatian khusus” pihak tim yang berjuluk Rossoneri atau Merah-Hitam kepada para fans yang berada di Indonesia. Saya akan menceritakan sedikit pengalaman protagonis saya bersama Milanisti Indonesia.

Tidak lama berselang komunitas Milanisti Indonesia resmi terdaftar di organisasi fans klub AC Milan yang berada dibawah naungan AC Milan yaitu AIMC (Associazione Italiana Milan Club) langsung di San Siro, cerita ini berawal dari edisi perdana Milan Junior Camp pada tahun 2010 silam, secara khusus legenda AC Milan bernomor punggung 6, Franco Baresi resmi membuka rangkaian acara Milan Junior Camp yang digelar selama 2 hari di Jakarta. Setelah melalui seleksi ketat di Bali, Milan Junior Camp memunculkan beberapa pemain remaja yang dibawa ke Milan, Italia, untuk di adu dengan remaja-remaja dari Milan Junior Camp negara lain. Satu hal yang membanggakan yaitu remaja yang berasal dari Indonesia berhasil masuk final lalu memenangkan Milan Junior Camp edisi 2010.

Milan Junior Camp kembali hadir, dan pada edisi kedua tahun 2011 ini pun di hadiri salah satu legenda AC Milan, Daniele Massaro. Massaro yang bernomor punggung 11 kala itu menyumbang 2 gol ke gawang FC Barcelona dalam partai final Liga Champions musim 1993/94 dan memenangkan Milan dengan skor telak empat gol tanpa balas. Sama halnya Baresi, Massaro menjadi perwakilan langsung dari AC Milan untuk membuka Milan Junior Camp 2011 di Indonesia. Ketika selesai mengikuti rangkaian acara dihari pertama, Massaro yang dikenal sebagai orang yang ramah menyempatkan diri mengikuti nonton bareng bersama Milanisti Indonesia partai penentuan Scudetto, AS Roma vs AC Milan. Ditengah kerumunan Milanisti Indonesia, Massaro tanpa canggung memegang pengeras suar lalu memimpin Milanisti Indonesia bernyanyi “Siamo noi il campioni dell’Italia siamo noi” ketika peluit panjang dibunyikan tanda akhir pertandingan dan Massaro merayakan Scudetto ke-18 bersama Milanisti Indonesia. Pada hari kedua Milan Junior Camp, dalam acara meet and greet, sempat terucap janji bahwa Massaro akan menceritakan pengalamannya bersama Milanisti Indonesia ke pihak AC Milan.

Satu momen bersejarah akan segera hadir dan tertulis diriwayat hidup saya, tanggal 4 September 2011, para legenda AC Milan yang telah menggantung sepatu akan bertandang di Indonesia. Diantaranya ada Costacurta, Serginho, Dida, dan lainnya.

Beberapa kegiatan resmi AC Milan yang sudah dan akan diadakan di Indonesia bisa saya katakan merupakan suatu prestasi tersendiri yang telah di capai Milanisti Indonesia.

Diluar dari perhatian AC Milan kepada fans di Indonesia yang saya tuliskan diatas, AC Milan sendiri menghadirkan situs resmi berbahasa Indonesia yang dapat diakses melalui http://www.acmilan.com/id. Melalui situs jejaring sosial, facebook dan twitter, AC Milan tak sungkan untuk menyapa fans Milan di Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia. Pada hari ini AC Milan melalui akun twitter juga secara khusus mengucapkan selamat hari kemerdekaan kepada Indonesia. Check this out: http://mobile.twitter.com/acmilan/status/103732449518960640

Bukannya tidak mungkin, dalam waktu dekat skuad AC Milan akan singgah ke Indonesia.

17 Agustus ‘45 Tidak Bertepatan dengan 17 Ramadhan


Salah seorang Kompasianer dalam artikelnya berjudul Memaknai Bersatunya 17 Agustus dan 17 Ramadhan menulis: “Bukan kebetulan kalau proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan Bung Karno pada 17 Agustus 1945 ternyata bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1366….”

Hipotesis dari penulis Kompasianer tersebut juga banyak diyakini oleh para penulis lain. Contohnya artikel dengan judul: “Ini Bukti Ramadhan Memberikan Kekuatan Kepada Kita“. Ia menulis: “Dan sangat kebetulan, hari proklamasi yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan bulan Ramadhan, tanggal 17 Ramadhan 1367 Hijriah. What a …!! Sungguh sangat kebetulan, bukan? Keterkaitan antara keduanya mungkin akan menjadi berkah bagi bangsa Indonesia.”

Saya penasaran, apakah betul hari kemerdekaan Indonesia pertama (17 Agustus 1945) tersebut bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan? Karena menurut saya tidak mungkin. Kalau tanggal 17 Agustus 2011 bertepatan dengan 17 Ramadhan memang betul. Tetapi jika tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 17 Ramadhan sangat tidak mungkin. Karena peristiwa alam menyatunya kedua tanggal 17 tersebut tidak mungkin hanya berselang 66 tahun. Nanti saya buktikan perhitungannya.

Sekarang mari kita lihat kalender tahun 1945 lengkap dengan tanggal hijriah :
Dalam kalender 1945 di atas, tahun 1945 bertepatan dengan tahun 1364 H bukan 1366 H seperti dalam tulisan oleh Kompasianer di atas. Tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan tetapi tanggal 9 Ramadhan. Harinya betul hari Jumat.

Alasan lain kenapa tidak mungkin 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 17 Ramadhan hanya berselang 66 tahun, adalah karena jumlah hari antara tahun Masehi dengan tahun Hijriah bedanya 11 hari. Tahun Masehi berjumlah 365 hari (kecuali jika Februari berjumlah 29 hari maka 366 hari). Adapun tahun Hijriah berjumlah 354 hari (kecuali tahun kabisat maka jumlah hari 355 hari). Maka, jika hanya berselang 66 tahun, perhitungannya tidak ketemu. Lihat perhitungan di bawah ini:

1. Selisih tahun Masehi dan Hijriah: rerata 11 hari

2. 66 tahun x 11 hari: 726 hari.

3. Logikanya, jika tanggal 17 Agustus 1945 betul bertepatan dengan 17 Ramadhan, maka jika dibagi 2 harus 365. Sementara 726 dibagi 2 hanya: 363.

Yang betul adalah: 17 Ramadhan bertepatan dengan 17 Agustus dapat ditempuh selama 365 tahun. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

a. 365 tahun dikali 11 hari: 4015.

b. 4015 dibagi 365 = 11 (selisih hari antara kalender Masehi dan Hijriah).

Machfud MD (Ketua MK) pernah menyebutkan dalam ceramahnya bahwa 17 Ramadhan bertepatan dengan 17 Agustus dapat ditempuh selama 400 tahun lebih. Ini pun tidak tepat, mungkin perhitungannya dibulatkan ke atas. Yang pasti tidak mungkin 66 tahun.

Akurasi tulisan sangat penting, jangan sampai semangat religiusitas menghalangi kita untuk berpikir akurat. Agama saja harus dibuktikan secara empiris, apalagi masalah tanggal. Demikian semoga maklum adanya.**[harja saputra]

Senin, 15 Agustus 2011

Untuk Sahabat...

Di setengah prjalanan
Kisah kita dimulai dari sini,
tak pernah kita
duga sebelumnya,
jika dari sinilah terurai
cerita canda tawa, senang susah, suka cita &
goresan luka.
Berjalan bersama mencoba untuk
menyatukan keinginan & perbedaan.
Tanpa terasa kini kita telah sampai
disetengah perjalanan,
banyak hikmah &
makna yang dapat disimpulkan,
yaitu
tentang kita.

SAHABAT, bila suatu saat nanti kita tak
sanggup lagi untuk berjalan bersama,
kita
bisa berhenti sejenak untuk beristirahat
melepas lelah kita..
Dan aku selalu berharap
tidak akan pernah ada akhir untuk
persahabatan kita ini,
namun bila suatu saat
nanti semua ini memang harus berakhir,

maka akhirilah ini dengan indah,
yaitu
dengan tangis air mata haru bahagia &
bukan dengan air mata kebencian ataupun
dendam.

Untuk SAHABAT, kenanglah
aku..
Meski aku tlah jauh darimu....

Sedetik Saja...

Tiada yang lebih indah
Kecuali sesaat bersama mu
Tiada yang lebih sepi
Kecuali sedetik tanpa mu

Tetapi sesaat bagi mu
Adalah sedetik bagi ku
Apakah yang dapat kau berikan
Kecuali sesaat bagi ku
Dan apakah yang dapat ku berikan
Kecuali sedetik yang berlalu

Sesaat bagi mu
Dan sedetik bagi ku
Memberi ruang waktu
Untuk sesaat bertemu
Memberi ruang kosong
Untuk sedetik bicara

Meskipun mata dan suara kita
Berada di antara dua hati
Yang tak pernah bersua
Walau sesaat maupun sedetik
Seharusnya kita mengerti

Hidup hanyalah sesaat
Sesaat cuma sedetik
Lalu kita diberikan
Sesaat untuk hidup
Dan kita pun hidup sedetik
Masihkah kita lupa diri
Di saat ini ?

ya
ya
Kita memang lupa
dan pada akhir'a
Kita akan saling melupa .

____torehan hati
Sedetik untuk'nya..

Seketsa Malam...


oleh Zoe Leeana Milanisti


Aku sketsa malam yg hampir pagi..

Di bentang ufuk timur ku berkilau..

Tak peduli ada yg mmandangku atau tidak..aku akan tetap ada..

Setia menyinari dengan redupku..

Memandang mimpi" yg tak pernah aku sentuh...

Aku,,

kan sllu tersenyum dengan tangisku..

Aku,,

kan sllu tertawa dengan tawaku..

Berkelakar dlm angkuh dunia...

Bersama hening dan dingin hembus angin malam...

Aku disini..

Menunggu cerita baru..

Bersma hangat dekap bayangmu...

Yang akan bawaku menghilang kala awan hitam menghalau serpihku...

Lihatlah aku yg sendiri...

Menatap alam sunyi,,

kala smua telah melepas penat,,hingga biasku pun sekarat...

Aku..

Akn mnjdi penghias dinding cinta,,

Brsnandung melody rindu..

Dalam dekap hangat dewi asmara..

Menuntunku pergi,,lgkahkan kaki,,

dan tggalkan jjak" usang dlm jiwa yg gersang..

Aku..

Hanya ingin menyinarimu..

Berikan terang di sudut gelapmu...

Hingga redupku sirna..di telan masa...

AKU...

dalam langkah ku yang tak ber arah dan tak ada titik tertuju

ku hanya mampu menapak ke hidupan ini seenaknya

berteman resah berselimut sepi tanpa rasa dalam satu warna......Duka.

seandai nya aku bisa teriak..

ingin ku teriak sekeras mungkin melepas lara yang bergelora dalam jiwa

namun kerongkongan ini tlah sesak

seandai nya aku bisa menangis..

ingin ku habiskan air mata ini namun kering sudah air mata ini

tak ada lagi yang mampu tuk mewakili rasa yang ber kecamuk dalam dada

tak ada lagi kata yang mampu ku ucap tuk menjelaskan isi hati ku

aku bukan angin yang begitu mudah berlalu

aku bukan pujangga yang begitu mudah merangkai kata

aku bukan seniman yang begitu mudah menilai ke indahan

aku hanya lah aku walau malu tuk mengakui diriku

aku bukan siapa" aku hanya aku yang menatapi malam saat tersenyum

melhat kegundahan ku

inilah aku dengan segala ke aku an seorang aku

yang tak mampu lagi melukis indah nya rasa

dengan tinta yang penuh warna

dan entah siapa aku...

aku tak peduli lagi...

biar lah aku tetap menjadi seorang aku

yang tak pernah mengerti siapa aku

karena aku bukan apa" lagi..

aku bukan siapa" lagi....

aku hanya ingin mengerti makna dari keinginan seorang aku....

Seperti Apakah Cintamu ??.

Seperti apa kah cintamu ??.
Mungkin pertama Rupa sangatlah menggoda...
Namun Rasa segera menjelma,
Itu belum tentu cinta baru sebatas bangga..
Kita mulai saling menduga dan bertanya siapa yang bicara...
Ego dan harga diri mulai nampak dan nyata...
Jika aku tunggu rasanya menyiksa..
Jika aku memaksa ahh.. Tengsin pula..

Dari Rupa terus Rasa lalu Tersiksa,
Itu awal dari perjalanan Cinta...
Namun akhirnya kita memang harus saling terbuka,
Klau kita mulai saling suka..
Mudah, namun tak semudah yang aku kira...

Kita mulai merekayasa,
Mulai mencari cara untuk lebih Mesra..
Takut dosa, tapi hati tak kuasa...
Awalnya biasa, dan semua masih terasa biasa...

Sampai suatu masa kita tak mampu lagi mendamaikan jiwa..
Kita terbang ke Mayapada, bersama khayalan yang tak ada cela...
Cemburu, curiga dan ketakutan akan kehilangan mulai meraja...
Sementara keadaan serba memaksa karna kesibukan yg ada...
Akhirnya kita akan menderita dan terus merana....

Itulah pandangan umum tentang Cinta..
Sementara kita baru mereka-reka apa itu cinta...
Kita hanya tahu cinta itu penyatuan 2 rasa..
Padahal Cinta adalah keajaiban yang tak ternilai....

Ahh.. Cintaku..
Taukah kalau ini tentang kamu ???.

Rasa ku Telah Mati..

puisi from my best friend Zoe Leeana Milanisti


Terdiam aku dengan kesungguhan nadamu..

Bahwa aku bukan jalan hidupmu..

Kau minta ku tetap disini.. dan ku masih disini..

Setia menjadi diary hidupmu..

ku gembira di bahagiamu..

Ku menangis di sedihmu..

Aku berharap masih punya simpati untukku..

Berharap masih punya kesempatan untuk bahagia..

Lama-lama aku jadi tau..

Semakin ku inginkanmu..

Semakin ku harus melupakanmu..

tak mungkin ku menunggu sampai kau mau..

Karna yang ku mau kau tak mau..

Maaf, aku tak sanggup lagi menatapmu..

Dengan kebohongan mataku..

ku tak sanggup menyentuh hangat bahasamu..

Dengan senyum sakitku..

Dan aku tak mungkin dapat bertahan..

Kau pasti tinggalkan aku saat kau temukan bahagiamu..

Pastilah kau tinggalkan aku untuk indah hidupmu..

Mohon jangan kau kenang aku saat kau sedang setia..

Mohon jangan kau abadikan kisah tanpa setatus ini..

aku tak ingin jadi bagian sejarah hayatmu..

Aku biarlah begini.. tanpa cinta..

Aku tetaplah begini.. tanpa cinta yang lain..

Cinta takkan tumbuh lagi di hatiku..

Rasaku telah mati bersama cinta yang kalah....!!

Rabu, 10 Agustus 2011

Karena Ku Sanggup

Biar aku sentuhmu berikanku rasa itu
pelukmu yang dulu pernah buatku
ku tak bisa paksamu tuk tinggal di sisiku
walau kau yang selalu sakiti aku dengan perbuatanmu
namun sudah kau pergilah jangan kau sesali

karena ku sanggup walau ku tak mau
berdiri sendiri tanpamu
aku mau kau tak usah ragu tinggalkan aku
kalau memang harus begitu

tak yakin ku kan mampu, hapus rasa sakitku
ku selalu perjuangkan cinta kita namun apa salahku
hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

Bukan dia tapi aku

Berulang kali kau menyakiti

berulang kali kau khianati

sakit ini coba pahami

ku punya hati bukan tuk disakiti


ku akui sungguh beratnya

meninggalkanmu yang pernah ada dihati

namun harus aku lakukan

karena ku tahu ini yang terbaik

ku harus pergi meninggalkan kamu

yang telah hancurkan aku

sakitnya, oh sakitnya


cintaku lebih besar darinya

mestinya kau sadar itu

bukan dia, bukan dia, tapi aku

begitu burukkah ini

hingga aku harus mengalah

ku harus pergi meninggalkan kamu

yang telah hancurkan aku

oh sakitnya

cintaku

(lebih besar dari benciku)

cukup aku yang rasakan

(jangan dia) jangan dia

jangan dia cukup aku

Aku, Kau, dan Kenanganku



Saat kau membuka pintu hatimu
Mungkin aku telah jauh
Meninggalkan dirimu dan kenanganku
Rasa kecewaku padamu

Memang kau yang terindah
Yang pernah tercipta
Namun bukannya kau harus
Sia-siakan aku dengan segala tingkahmu
Rasa kecewaku padamu

Biarkanlah aku mengembara jauh
Menghapus lupa kecewa karna cintamu
Jangan kau sesali kenyataan ini

Karna ku bahagia lepas dari jeratmu

Selamat tinggal *a**k*

Maaf aku pergi___________

Selasa, 09 Agustus 2011

My Idola


Nama Lengkap : Ricardo Izecson dos Santos Leite

Tempat Lahir : Brasilia, Brasil

Tanggal Lahir : 22 April 1982

Kebangsaan : Brasil

Posisi : Gelandang

Bermain di Klub : Real Madrid

Ricardo Izecson dos Santos Leite yang biasa dikenal dengan sebutan Kaka lahir pada tanggal 22 April 1982 di Brasilia, Brasil. Pemain berkebangsaan Brasil ini menempati posisi sebagai gelandang serang dan striker kedua.

Kaka lahir dari pasangan Simone Cristina Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Adik Kaka, Rodrigo (dikenal dengan Digao), juga seorang pemain sepak bola.

Ketika Kaka berumur 7 tahun dia pindah ke Sao Paulo. Dia dimasukkan ke klub lokal bernama Alphaville. Di sanalah bakatnya diketahui oleh Sao Paulo FC. Pada usia 18 tahun, dia pernah mengalami kecelakaan di kolam renang yang mebahayakan karirnya dan membuatnya terancam lumpuh karena tulang belakangnya retak. Tetapi akhirnya dia sembuh.

Kaka memulai karir klubnya bersama Sao Paulo FC di usia 8 tahun. Dia menandatangi kontrak di usia 15 tahun dan membawa tim muda Sao Paulo menjadi juara Copa de Juvenil. Dia membuat debut pertamanya di tim senior pada bulan Januari 2001 dan membawa Sao Paolo mendapatkan gelar kejuaraan Torneio Rio-Sao Paulo.

Sejak saat itu minat dari klub Eropa bermunculan dan puncaknya Kaka dibeli oleh AC Milan pada tahun 2003 dengan transfer sebesar 8,5 juta Euro. Dalam waktu sebulan saja, dia berhasil menjadi pemain inti. Debut pertamanya terjadi saat kemenangan 2-0 melawan Ancona. Di musim pertama dia mencetak 10 gol dalam 30 kali penampilan dan membawa Milan merebut gelar Scudetto dan Piala Super Eropa.

Pada tanggal 9 April 2006, Kaka mencetak hat-trick pertamanya bersama Milan ketika melawan Chievo. Di musim yang sama dia mencetak hat-trick pertamanya di Liga Champions dalam kemenangan 4–1 atas Anderlecht.

Kepindahan Shevchenko ke Chelsea pada musim 2006–2007 membuat Kaka memegang peranan penting dalam serangan Milan, di mana dia berganti-ganti posisi antara gelandang dan striker. Dia akhirnya berhasil mendapatkan gelar Liga Champions pertamanya saat Milan mengalahkan Liverpool pada 23 Mei 2007.

Pada tanggal 5 Oktober 2007, dia mendapat gelar FIFPro World Player of the Year pertamanya untuk musim 2006-2007. Pada tanggal 2 Desember 2007, dia juga memenangkan gelar Ballon d'Or pertamanya. Pada tanggal 13 Januari 2009, BBC melaporkan kalau Manchester City telah menawarnya sebesar 100 juta pounsterling. Direktur Milan, Umberto Gandini, hanya setuju berbicara kalau Kaka sendiri setuju bergabung dengan Manchester City. Akhirnya pada tanggal 19 Januari 2009, Berlusconi akhirnya mengumumkan kalau Manchester City telah mengakhiri penawarannya setelah berdiskusi dengan klub.

Pada tanggal 3 June 2009, Football Italia melaporkan presiden baru Real Madrid, Florentino Perez telah menawarkan 68,5 juta poundsterling untuk Kaka. Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, tidak membantahnya dan mengonfirmasi kalau ayah Kaka, Bosco Leite, telah ke Spanyol untuk bertemu dengan Perez.

Pada 8 Juni 2009, Kaka resmi menandatangani kontrak 6 tahun bersama Real Madrid dengan biaya transfer yang diperkirakan sebesar 56 juta poundsterling. Kaka menekankan alasan kepindahannya untuk membantu kondisi keuangan Milan dan Madrid adalah satu-satunya klub yang ingin Anda tuju jika dia pindah.

Kaka dipanggil untuk memperkuat Brasil di ajang FIFA World Youth Championship 2001. 7 bulan berikutnya, dia memulai debutnya untuk tim senior Brasil ketika pertandingan persahabatan melawan Bolivia pada tanggal 31 Januari 2002.

Filippo "Pippo" Inzaghi


Filippo "Pippo" Inzaghi Cavaliere Ufficiale OMRI (lahir di Piacenza, 9 Agustus 1973; umur 37 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Italia yang berposisi sebagai penyerang. Julukannya adalah Pippo atau Superpippo. Saat ini ia bermain bagi A.C. Milan yang telah dibelanya sejak tahun 2000. Ia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi Eropa (70 gol), sebelum rekornya disamai oleh Raúl González.[2]

Ia juga adalah pencetak gol terbanyak untuk Milan di kompetisi internasional dengan 43 gol, dan pemain yang paling sering mencetak Hattrick di pentas Seri A (10) dan di Liga Champions (3 - sama dengan Michael Owen)

Inzaghi juga satu-satunya penyerang yang bisa mencetak gol di semua kompetisi yang diikuti oleh klub dari eropa, setelah dua gol yang ia sarangkan ke gawang Boca Juniors pada final Piala Dunia Antarklub tahun 2007.

Adiknya, Simone Inzaghi, juga adalah seorang pemain sepak bola profesional.



Karier Klub

Kariernya dimulai di klub kota kelahirannya Piacenza pada tahun 1991. Namun ia hanya bermain di dua pertandingan. Pada musim berikutnya ia dipinjamkan ke Leffe yang bermain di Seri C1, dimana ia mencetak 13 gol dari 21 penampilan. Pada tahun 1993 ia kembali dipinjamkan ke klub Verona, dan membukukan 13 gol dari 36 penampilan. Setelah tampil meyakinkan di Verona, musim berikutnya ia kembali ke Piacenza dan membantu klubnya promosi keSeri A dengan 15 gol dari 37 penampilan.

Karena dianggap berprospek cerah, tahun 1995 ia dibeli oleh Parma. Namun pada musim ini, ia hanya mencetak 2 gol dari 15 pertandingan di Seri A dimana salah satu gol nya ia cetak ke gawang bekas klubnya, Piacenza, yang membuatnya menangis. Ia juga mencetak 2 gol di Piala Winners.

Musim berikutnya ia dipinjamkan ke Atalanta dan di sinilah kariernya bersinar, Inzaghi menjadi Capocannoniere (gelar top skorer di italia) Seri A dengan 24 gol dalam 33 penampilan. Ia pun berhasil mencetak gol ke semua gawang lawannya dan pada musim itu pula ia mendapat penghargaan Serie A Young Footballer of the Year. Berkat jasanya, pada pertandingan terakhir Atalanta di musim tersebut ia ditunjuk sebagai kapten.



Juventus

Setelah musim yang hebat bersama Atalanta, dia kembali dan menyadari bahwa tidak ada tempat untuknya di Parma. Ia pun menuju klub keenamnya dalam tujuh tahun terakhir, Juventus yang membelinya seharga 23 milliar Lira.[3] Disini ia memiliki tandem hebat, Alessandro Del Piero yang membuat duet mereka dijuluki Del-Pippo danZinedine Zidane berada di belakang mereka. Di musim ini, ia mencetak 18 gol dari 31 pertandingan di liga dan menjadi penentu Scudetto Juventus lewat hattrick nya ke gawang Bologna. Sayangnya, di final Liga Champions mereka harus menyerah 0-1 dari Real Madrid. Selama di Juventus, Inzaghi menjadi pemain pertama yang mencetak 2 Hattrick di Liga Champions ke gawang Dinamo Kiev dan Hamburg SV.



Milan

Setelah 4 musim bersama Juventus dengan torehan 89 gol dari 165 partai, inzaghi tersingkir oleh David Trézéguet. Lalu pelatih Milan, Fatih Terim menyelamatkan kariernya dengan membelinya dengan transfer sebesar 70 milliar Lira (45 juta Euro) plus Christian Zenoni pada bursa transfer musim 2001/2002.[4] (Sky Sports reported a smaller total figure, £17M[5] Pihak manajemen Juventus mengumumkan penjualan inzaghi memberikan profit €31 Juta bagi mereka.[6] Namun pada musim tersebut, inzaghi cedera dan absen hampir setengah musim. Hanya 10 gol yang ia cetak, dan Milan tersingkir di Piala UEFA.

Musim 2002-2003 adalah musim yang baik untuk Super Pippo, selain karena Milan menjuarai Liga Champions dan Piala Italia, ia juga menorehkan rekor dengan menjadi pemain pertama yang mencetak 3 kali hattrick di Liga Champions. Terasa lebih spesial lagi karena Inzaghi mengalahkan bekas klubnya, Juventus, di partai final. Ia dan tandemnya, Andriy Shevchenko adalah duet yang disegani. Inzaghi sendiri mencetak 30 gol di semua kompetisi musim tersebut.

Dua musim setelahnya, Inzaghi lebih banyak berkutat dengan cedera. Namun ketika pulih, ia tak butuh waktu lama untuk kembali mencetak gol. Di Seri A ia berhasil menjaringkan bola 12 kali dalam 23 pertandingan, dan 4 gol dalam lima partainya di Liga Champions.

Tahun berikutnya, Inzaghi ikut berperan mengantar Milan menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1. ia mencetak 2 gol, dan setelah pertandingan ia berkata:

"Saya bermimpi mencetak dua gol pada final, dan dua gol yang saya cetak kemarin malam adalah hal yang paling penting dalam hidup saya. Ini adalah pertandingan yang tidak akan terlupakan. (pertandingan) Ini adalah sesuatu yang akan ada selama hidup saya dan dua gol di final ini berbicara dengan sendirinya."

kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan Milan pada musim 2004-2005, dimana Liverpool menjadi juara melalui adu penalti setelah 90 menit skor sama kuat 3-3. Pada final di Stadion Olimpiade Atatürk di Istanbul itu Inzaghi tidak bermain karena cedera.

Karena menjuarai Liga Champions, Milan berhak tampil di ajang Piala Super Eropa musim berikutnya, dan Inzaghi mencetak gol yang menyamakan kedudukan ketika menghadapi Sevilla, dan akhirnya unggul dengan skor akhir 3-1. Inzaghi pun menutup tahun 2007 dengan dua gol nya ke gawang Boca Juniors pada final Piala Dunia Antarklub, Milan menang 4-2 sekaligus membalas kekalahan pada tahun 2003. Setelah itu, ia yang tadinya kehilangan naluri mencetak golnya karena cedera mulai menemukan bentuk permainannya. Dalam 15 partai terakhir Seri A, ia mencetak 11 gol. Walaupun tampil baik, itu belum cukup meyakinkan pelatih Italia Roberto Donadoni untuk memanggilnya ke EURO 2008.

Pada 8 Maret 2009, Inzaghi kembali mencetak hattrick ketika menghadapi Torino, yang membuatnya menjadi pemain sepakbola yang paling sering mencetak hattrick di Seri A selama 25 tahun terakhir (10 kali). Ia berada diatas Giuseppe Signori (9), Hernán Crespo (8), Roberto Baggio, Marco van Basten, Gabriel Batistuta, Abel Balbo,Vincenzo Montella (7), and David Trézéguet (6). Inzaghi membukukan satu Hattrick untuk Atalanta, empat untuk Juventus, dan lima untuk Milan. Pada musim ini juga ia mencetak gol nya yang ke 300 di Seri A musim itu ke gawang Siena.

Musim 2010-2011, ketika membela milan menghadapi Palermo ia mengalami cedera serius dan mengharuskannya absen hingga akhir musim. Walaupun cedera tersebut dapat mengakhiri kariernya karena usianya pun sudah tidak muda lagi untuk ukuran pesepakbola, Pippo masih optimis dapat kembali merumput.





Karier Internasional

Inzaghi pertama kali membela Italia pada tanggal 8 Juni 1997 menghadapi Brazil. Dia masuk dalam skuad Italia pada Piala Dunia 1998, EURO 2000, Piala Dunia 2002, dan Piala Dunia 2006. Inzaghi adalah top skorer Italia pada kualifikasi Piala Dunia 2002 dan EURO 2004, namun pada EURO 2004 ia mengalami cedera sehingga tidak dipanggil.

Walaupun cedera nya sering kambung pada tahun 2003 sampai dengan 2005, pada Piala Dunia 2006 pelatih Italia Marcello Lippi membawanya ke dalam skuad. Dengan berisikan striker hebat seperti Alessandro Del Piero, Francesco Totti and Luca Toni, Inzaghi hanya tampil sekali dalam Piala Dunia ini menggantikan Alberto Gilardinopada pertandingan menghadapi Republik Ceska, dan berhasil mencetak satu-satunya gol yang ia lesakkan di turnamen ini.

Inzaghi juga adalah pencetak gol terbanyak ke enam untuk Italia dengan 25 gol nya. Ia sejajar dengan Adolfo Baloncieri dan Alessandro Altobelli.

Inzaghi dikenal sebagai pemain yang sering Offside (sepak bola) serta sering dikritik karena sering melakukan diving untuk mendapatkan tendangan bebas atau penalti.Sir Alex Ferguson pernah berujar, "Orang itu pasti terlahir dalam posisi offside."



GELAR

Klub

Piacenza
Seri B: 1994–95

Juventus
Seri A: 1997–98
Piala Super Italia: 1997
UEFA intertoto cup: 1999

Milan
Seri A: 2003–04
Piala Italia: 2002–03
Liga Champions: 2002–03, 2006–07
Piala Super Eropa: 2003, 2007
Piala Dunia Antarklub: 2007

Negara

Italia
Piala Eropa U-21: 1994
Piala Dunia FIFA: 2006



Individual
Serie A Young Footballer of the Year: 1997
Capocannoniere: 1996–97
Pemain Terbaik Final Liga Champions: 2007
Pencetak gol terbanyak asal Italia di kompetisi Eropa
Pencetak gol terbanyak Milan di kompetisi Eropa
Scirea Award 2007

Penghargaan

5th Class / Knight: Cavaliere Ordine al Merito della Repubblica Italiana

Senin, 08 Agustus 2011

-Tak seindah mimpiku-


Maaf Aku pergi,,

Aku tahu, bukan aku yang ada d hati mu, Tp orang lain,

Mungkin aku bukan seorang yg beruntung untuk mendapatkan cintamu,

Kadang rasa iri padanya pun terlintas dibenakku

tp semua itu harus aku hapus dan coba untuk ikhlas selagiku mampu,

Untu melepasmu yg memang d takdirkan bukan untukku..

Walau ini terasa berat untukku,

namun ku percaya suatu hari nanti ku bisa dapatkan kebahagiaan yg abadi,

karna Aku yakin tuhan punya rencana lain,

yang lebih indah dari apa yg aku harapkan padamu..

Barbara: Kemenangan Milan Bermakna Ganda


Putri Silvio Berlusconi, Barbara Berlusconi, yang kini menjabat sebagai salah satu direktur Rossoneri AC Milan ikut sumbang suara untuk kesuksesan timnya di Super Coppa Italia hari Sabtu, 6 agustus 2011 kemarin.


Setelah sempat tertinggal terlebih dahulu akhirnya Milan Merah yang memenangi laga dengan skor 2-1 di Beijing, sekaligus menjadi tim yang telah menggondol Piala Super Italia sebanyak 6 kali, yang mana menjadi yang terbanyak di antara tim Serie A.


"Saya memberikan sanjungan saya kepada tim ini, kepada pelatih Allegri, kepada wakil presiden Galliani, yang mana telah sanggup meraih target pertama kami di musim baru ini," buka Barbara.


"Saya lega 2011 masih melanjutkan sukses yang adam hari seperti ini jelas harus dirayakan oleh Milanisti, karena trofi baru kembali bisa kami cantumkan di CV kami, terlebih lagi kami mendapatkannya lawan Inter,"


"Ini artinya kemenangan ini bermakna ganda bagi para fans setia Milan," ucap wanita yang kini sedang berhubungan dengan Alexandre Pato tersebut di Football-Italia.net.


Barbara juga tak lupa memberikan pendapatnya tentang jalannya laga di Stadion Bird Nest Beijing tersebut, "Kami sempat melakukan start dengan lambat, namun Milan yang sesungguhnya baru muncul di babak kedua,"


"Piala Super Italia memiliki makna penting bagi sepak bola Italia, klub ini juga merupakan produk kualitas Italia, dengan memenangi 2 Liga Champions dari 5 tahun terakhir jelas telah membuktikan hal itu," tutup Barbara.

Galliani: Lebih Bermakna Dari Scudetto


Kemenangan AC Milan atas Internazionale di Piala Super Italia, sangat disyukuri oleh Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani.


Galliani bahkan menyebut kemenangan tersebut lebih bermakna daripada memenangkan Scudetto, karena diraih dengan mengalahkan rival abadi Milan, Inter.


"Saya merasakan emosi yang lebih kuat daripada saat kami meraih scudetto di kandang Roma dulu," ujar Galliani.


"Pada gol kedua saya bahkan sempat memukul papan iklan dan mengangkat kedua tangan ke udara."


"Kami harus mengucapkan terima kasih kepada fans kami di China yang benar-benar fantastis."


"Saya sebenarnya sedikit keberatan dengan mengadakan pertandingan derby di luar Italia, namun hal ini sungguh pengalaman yang indah."


Milan berhasil meraih Piala Super Italia untuk keenam kalinya, sebuah prestasi yang lebih baik dari klub manapun.


"Ini merupakan gelar domestik kami ke-15, ditambah 13 trofi Internasional, yang berarti Milan telah berhasil meraih 28 gelar dalam 26 tahun masa pemerintahan Presiden Silvio Berlusconi."


"Saya telah menghubungi Presiden, dan dia sangat senang dengan pencapaian ini," tandas Galliani.

Kevin-Prince: Saya Berada di Tempat Yang Tepat


Kevin-Prince Boateng masih belum bisa menghilangkan kegembiraannya setelah membawa AC Milan meraih trofi Piala Super Italia dengan mengalahkan Internazionale di Beijing.


Di babak pertama Inter berhasil unggul 1-0 melalui gol Wesley Sneijder, namun akhirnya Milan berhasil membalik keadaan melalui dua gol yang yang dicetak oleh Zlatan Ibrahimovic dan Boateng.


"Saya berada di tempat yang tepat, saya berhasil meraih bola muntah tendangan Pato," ujar pemain Internasional Ghana tersebut.


"Saya merasa sangat baik dan sangat penting bagi kami untuk meraih kemenangan di pertandingan pertama menjelang musim baru."


Boateng juga menyadari bahwa di babak pertama Milan kesulitan, namun setelah istirahat dirinya dan juga pemain Milan lainnya berhasil kembali fokus dan berhasil meraih hasil yang diinginkan.


"Yang harus kami lakukan adalah menunggu mereka melakukan kesalahan dan itulah cara kami mengalahkan mereka," tandas Boateng.


Sejak menjadi skuad Milan, karir Boateng terus menanjak, posisi inti yang jarang didapatkannya ketika bermain di Inggris tak lagi dialaminya, selain itu Boateng juga berhasil meraih trofi kedua dalam karirnya bersama Milan, setelah sebelumnya berhasil meraih trofi Scudetto musim lalu.

Ibra: Menang Adalah Mentalitas Milan


Zlatan Ibrahimovic mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekannya, karena telah berjuang bersama-sama dan membantunya mencetak gol sehingga Milan meraih trofi Supercoppa Italia.


Pemain Internasional Swedia tersebut mencetak gol melalui sundulan kepalanya yang membuat kedudukan menjadi 1-1, sebelum akhirnya Kevin-Prince Boateng mencetak gol yang membuat Milan meraih kemenangan 2-1.


"Kami memulai musim baru dengan kemenangan besar," ujar Ibra pada Milan Channel.


"Pertandingan ini sangat penting bagi kami dan kami sangat bahagia, kami hanya bekerja keras dalam sebulan, tapi kami bisa melakukan lebih baik dan kembali ke rumah dengan membawa trofi ini," lanjut Ibra.


"Saya mencoba melakukan yang terbaik dan bekerja keras untuk menunjukkan siapa aku sebenarnya."


Meski begitu Ibra juga tak mau jumawa, karena tanpa bantuan dari rekan-rekannya dirinya bukanlah apa-apa.


"Tanpa mereka saya akan mati kutu, sekali lagi saya berterima kasih kepada Seedorf dan rekan-rekan lainnya atas gol saya."


Di babak pertama Inter sangat mendominasi pertandingan, namun di babak kedua Milan lambat laun mulai keluar dari tekanan dan akhirnya berhasil meraih gelar di laga ke enamnya di Italian Super Cup.


"Saya pikir jika kami berhasil memenangkan pertandingan ini bukan hanya karena performa kami, hal ini karena kami berhasil menunjukkan kualitas terbaik kami."


"Kami ingin memenangkan semuanya, karena kami adalah Milan dan pekerjaan kami adalah untuk meraih kesuksesan. Menang adalah mentalitas Milan," tandas Ibra.

Allegri: Kami Memang Layak Menang!


Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri menganggap keberhasilan timnya meraih trofi Supercoppa Italia sebagai sesuatu yang pantas, mengingat perjuangan anak asuhnya di lapangan.


Pada pertandingan tersebut Rossoneri terlebih dahulu tertinggal dari gol Wesley Sneijder di babak pertama.


"Kami tahu ini adalah pertandingan yang sangat sulit dan memulai musim dengan pertandingan derby bukanlah sesuatu hal yang mudah," ucap Allegri usai kemenangan tipis 2-1 di Beijing.


"Kami tidak memulai laga dengan baik, semua itu berkat tekanan Inter yang tidak membiarkan kami menguasai bola."


"Setelah gol yang dicetak Wesley Sneijder, permainan kami sedikit membaik dan peluang kami membentur tiang gawang. Namun kemudian kami mencetak dua gol dan tidak membiarkan Inter menguasai pertandingan."


"Pada babak kedua kami menaikkan tempo permainan dan bermain lebih menekan. Ini adalah semangat yang saya ingin lihat dari para pemain Milan," ucap Allegri kepada RAI.


"Saya rasa pada akhirnya kami berhak mendapatkan kemenangan ini," pungkasnya.

Milan Rebut Trofi Supercoppa Italia!


AC Milan berhasil merebut trofi Supercoppa dari tangan Inter Milan setelah menundukkan tim rival sekotanya tersebut dengan skor tipis 2-1 di National Stadium (Bird Nest), China, Sabtu (06/8).


Inter Milan lebih banyak mendominasi di babak pertama, mereka memperoleh peluang untuk memimpin pertandingan melalui Dejan Stankovic di ke-18. Hanya saja tendangan pemain asal Serbia tersebut masih melenceng tipis di samping gawang Christian Abbiati.


Tak lama berselang, Nerazzurri mencetak gol pertama di pertandingan ini pada menit ke-22. Wasit menghadiahkan tendangan bebas kepada Inter setelah terjadi pelanggaran oleh Gattuso kepada Joel Obi di sisi kanan gawang Milan. Wesley Sneijder yang menjadi eksekutor sukses membawa timnya memimpin 1-0. Abbiati sempat menepis tendangan Sneijder namun bola terlalu deras meluncur ke pojok kanan gawangnya.


Nerazzurri kembali menebar ancaman melalui tendangan keras Ricardo Alvarez di menit ke-35 yang sayangnya masih belum menemui sasaran. AC Milan mendapatkan peluang terbaik mereka di babak pertama ini pada menit ke-41. Striker jangkung Milan, Zlatan Ibrahimovic menanduk bola yang mengecoh Julio Cesar. Namun kali ini bola hanya membentur mistar gawang.


Pelatih Inter Milan, Gian Piero Gasperini mengubah formasi timnya di babak kedua menjadi 4-4-1-1. Dengan Chivu menempati bek kiri dan Zanetti di kanan. Sementara Alvarez bermain di posisi sayap kanan. Milan mengklaim penalti ketika Ibrahimovic yang mendapat umpan dari Boateng dijatuhkan Samuel di dalam kotak penalti. Tetapi wasit hanya memberikan tendangan bebas di luar kotak penalti.


Milan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-60. Clarence Seedorf berhasil mengontrol bola di dalam kotak penalti sebelum memberikan umpan silang kepada Zlatan Ibrahimovic yang berdiri bebas di depan gawang. Tanpa kesulitan Ibra menyundul bola menembus gawang yang sudah ditinggalkan oleh Julio Cesar.


Rossoneri mencetak gol kedua di pertandingan ini yang membawa mereka berbalik unggul di menit ke-68. Alexandre Pato yang masuk menggantikan Robinho melepaskan tendangan voli usai menerima umpan jarak jauh Abate. Julio Cesar masih mampu menepis bola, namun bola kemudian disambar oleh Kevin-Prince Boateng untuk membawa Milan Unggul 2-1.


Giampaolo Pazzini masuk menggantikan Stankovic untuk membuat lini depan Inter lebih tajam. Sementara Massimo Ambrosini masuk untuk Gattuso, dan Urby Emanuelson menggantikan Boateng. Inter juga memasukkan Luc Castaignos menggantikan Obi.


Pergantian Inter sempat memberikan hasil ketika umpan silang yang kemudian dimanfaatkan oleh Samuel Eto'o untuk menjebol gawang Abbiati. Namun kemudian asisten wasit mengangkat bendera pertanda Eto'o sudah dalam posisi offside. Skor 2-1 bertahan hingga pertandingan usai.


Susunan pemain kedua tim:


Milan: Abbiati; Abate, Nesta, Thiago Silva, Zambrotta; Gattuso (Ambrosini 75), Van Bommel, Seedorf; Boateng (Emanuelson 81); Ibrahimovic, Robinho (Pato 62)


Inter: Julio Cesar; Ranocchia, Samuel, Chivu; Zanetti, Thiago Motta, Stankovic (Pazzini 74), Alvarez (Faraoni 63), Obi (Castaignos 81); Sneijder; Eto'o

SPESIAL Derby Della Madonnina: Memori Rivalitas Rivera-Mazzola


Kenanglah rivalitas Gianni Rivera dan Sandro Mazzola di Piala Dunia 1970 sebelum menyaksikan Derby della Madonnina Di Piala Super Italy di Beijing 6 Agustus 2011



kembali ke 1970. Saat itu, persaingan Milan dan Inter mengalami eskalasi. Rivalitas juga menular di tubuh skuad timnas Italia yang sedang bertarung di Piala Dunia Meksiko.



Milan dan Inter menikmati periode keemasan pada periode 1960-an. Milan berhasil menjadi juara Eropa musim 1962-63 dan Inter menyusul musim berikutnya dengan meraih gelar Piala Champions dua musim berturut-turut. Seakan tak mau kalah, Milan melengkapi lagi kejayaannya musim 1968-69.



Tak terelakkan, Piala Dunia 1970 menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah rivalitas kedua tim.



Italia dilatih Ferrucio Valcareggi, yang sukses membawa Azzurri menjuarai Piala Eropa 1968. Selama kiprahnya menangani Nazionale, 1966 hingga 1974, Valcareggi hanya memetik enam kekalahan! Salah satu kekalahan itu terjadi di final Piala Dunia 1970 dari Brasil, 4-1.



Sepanjang turnamen itu, Valcareggi menggunakan taktik pergantian, "staffetta". Valcareggi menganggap dua bintang Italia, Sandro Mazzola dan Gianni Rivera tak dapat dimainkan bersama-sama. Mazzola punya keunggulan dari segi fisik, cepat, gemar menyerang lewat sektor sayap, dan punya kemampuan menggiring bola yang sulit dihentikan lawan. Sementara, kekuatan Rivera terletak pada kemampuan individual, tak kenal takut, dan punya visi yang tajam.



Bukan kebetulan pula, keduanya bintang tim masing-masing saat itu. Mazzola adalah inspirasi Inter, sedangkan Rivera menjadi pemain yang paling diandalkan Milan.



Valcareggi biasanya memainkan Mazzola pada babak pertama dan memasukkan Rivera untuk menggantikannya usai jeda. Saat perempat-final melawan tuan rumah Meksiko, Rivera mencetak dua gol untuk melengkapi kemenangan 4-1.



Pada semi-final melawan Jerman (Barat), Rivera mengulangi kegemilangan itu. Pertandingan itu menjadi salah satu pertandingan terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia. Kejar mengejar skor terjadi. Kemenangan Italia diraih setelah melalui babak perpanjangan waktu, 4-3, dan Rivera mencetak gol kemenangan pada menit ke-111. Dalam pertandingan itu, bahu kapten Jerman, Franz Beckenbauer, terkilir, tapi tetap meneruskan permainan dengan satu tangan dibebat.



Namun, kegemilangan itu rupanya tidak otomatis berbuah kepercayaan. Menghadapi Brasil di final, Valcareggi memainkan Mazzola sejak menit pertama karena menganggap kekuatan fisik pemain andalan Inter itu dapat merusak irama lini tengah Brasil. Babak pertama berakhir imbang 1-1 dan berlawanan dari kebiasaannya, Valcareggi tetap memainkan Mazzola usai turun minum.



Sejarah mencatat strategi tersebut gagal total. Brasil akhirnya merebut piala Jules Rimet dengan kemenangan mutlak 4-1. Rivera hanya dimainkan enam menit sebelum pertandingan berakhir.



Hampir 40 tahun kemudian, kepada Corriere della Sera, kedua pemain membahas "staffetta".



"Gianni dan saya tak pernah bermusuhan," tukas Mazzola.



"Kami sama-sama mengakui keunggulan masing-masing. Malam sebelum turnamen dimulai, saya terkena disentri dan pelatih pun memainkan saya hanya pada babak pertama."



Rivera sendiri terkesan masih belum menerima kenyataan hanya bermain enam menit di final.



"Ada tudingan miring yang ditujukan kepada saya, tapi saya tak pernah tahu siapa," ujarnya.



"Kami mencapai final dan itu merupakan bukti sepakbola bisa dilakukan tanpa peran pelatih. Ada manuver yang menyebabkan saya tidak bermain di final."



Ketika Milan kembali berhadapan dengan Inter di lapangan San Siro akhir pekan ini, kenanglah juga rivalitas "Il Baffo" Mazzola dan "Golden Boy ol'Abatino" Rivera empat dasawarsa yang lalu...



Biografi singkat kedua pemain:



Gianni Rivera, kelahiran Alessandria, 18 Agustus 1943, menjalani karir sepanjang 19 tahun (1960-1979) bersama Milan dan memenangi tiga scudetto (1961-62, 1967-68, dan 1978-79), empat Coppa Italia (1966-67, 1971-72, 1972-73, 1976-77), satu Piala Interkontinental (1969), dua Piala Champions (1962-63 dan 1968-69), serta dua Piala Winner (1967-68 dan 1972-73). Total, Rivera tampil 527 pertandingan untuk Milan dan mencetak 128 gol. Rivera juga bermain 60 kali dan mencetak 14 gol sepanjang karir untuk timnas Italia. Piala Eropa 1968 menjadi satu-satunya gelar yang dicicipinya di pentas internasional.



Sandro Mazzola lahir di Turin, 8 November 1942, sebagai putra dari mendiang Valentino Mazzola, legenda Torino yang tewas pada kecelakaan pesawat terbang Superga. Sejak memulai debut musim 1960-61, Mazzola memberikan Inter dua gelar di Piala Champions (1963-64 dan 1964-65), empat scudetto (1962-63, 1964-65, 1965-66, 1970-71), dan dua Piala Interkontinental (1964 dan 1965). Mazzola bermain di Inter hingga gantung sepatu akhir musim 1976-77, dengan rekor 417 partai dan 116 gol. Di timnas Italia, Mazzola bermain 70 kali dan mencetak 22 gol, serta menjadi bagian ketika Azzurri menjuarai Piala Eropa 1968.



Derby Della Madoninna Ke 275 Di Stadion Beijing, Cina, Sabtu (6/8/11) Pukul 19.30 WIB, Live An Teve :

274 PERTEMUAN

- MILAN ---> 107 Kemenangan

- INTER ---> 95 Kemenangan

- DRAW ---> 72



GOL MILAN ---> 434 GOL

GOL INTER ---> 404 GOL



Top Goal scorers

- MILAN ---> Andriy Shevchenko 14 GOL

- MERDA ---> Giuseppe Meazza 13 GOL




Kemenangan Besar (Tidak termasuk Pertandingan Persahabatan)

Milan



* Milan 6-3 Inter on 30 April 1911 in Campionato

* Inter 0–4 Milan on 1 April 1917 in Coppa Regionale Lombarda

* Milan 8-1 Inter on 3 March 1918 in Coppa Mauro (the most emphatic scoreline in derby history)

* Inter 0–4 Milan on 13 October 1918 in Coppa Giurati

* Inter 2–5 Milan on 16 February 1919 in Coppa Mauro

* Milan 5-3 Inter on 27 March 1960 in Campionato

* Milan 4-0 Inter on 27 June 1963 in Torneo Città di Milano

* Milan 6-4 Inter on 26 June 1969 in Torneo Città di New York

* Milan 5-0 Inter on 8 January 1998 in Coppa Italia

* Inter 0–6 Milan on 11 May 2001 in Campionato



Inter



* Milan 0–5 Inter on 6 February 1910 in Campionato

* Inter 5-1 Milan on 17 February 1910 in Campionato

* Inter 5-2 Milan on 22 February 1914 in Campionato

* Inter 5-4 Milan on 6 November 1932 in Campionato

* Inter 6-5 Milan on 6 November 1949 in Campionato

* Inter 5-2 Milan on 28 March 1965 in Campionato

* Inter 4-0 Milan on 2 April 1967 in Campionato

* Milan 1–5 Inter on 24 March 1974 in Campionato

* Milan 0–4 Inter on 29 August 2009 in Campionato



Pemain Yang Bermain Untuk Ke dua Tim Milan Ke Inter
1960: Lorenzo Buffon - Through Genoa
1982: Fulvio Collovati
1998: Roberto Baggio - Through Bologna
1999: Christian Panucci - Through Real Madrid
2000: Cristian Brocchi - Through Pro Sesto, Lumezzane and Verona, then back to A.C. Milan again in 2001
2001: Dražen Brnčić
2001: Andrés Guglielminpietro
2001: Francesco Toldo - Through Verona, Trento, Ravenna and Fiorentina
2002: Francesco Coco
2002: Ümit Davala
2003: Thomas Helveg
2004: Edgar Davids - Through Juventus and FC Barcelona
2006: Patrick Vieira - Through Arsenal and Juventus
2010: Leonardo - Untuk Pelatih

Inter Ke Milan
1940: Giuseppe Meazza - Then back to Internazionale again in 1946 through Juventus, Varese and Atalanta
1974: Aldo Bet - Through Roma and Verona
1982: Aldo Serena
1998: Maurizio Ganz
1999: Taribo West
2001: Andrea Pirlo
2002: Clarence Seedorf
2002: Dario Šimić
2004: Hernán Crespo - Through Chelsea on loan, then back to Internazionale again in 2006
2005: Christian Vieri
2006: Giuseppe Favalli
2007: Ronaldo - Through Real Madrid
2010: Mancini - Played for Milan on loan from Internazionale
2010: Zlatan Ibrahimović - Through Barcelona

Top Goal scorers



14 Andriy Shevchenko Milan

13 Giuseppe Meazza Inter, Milan

11 Gunnar Nordahl Milan

11 István Nyers Internazionale

10 Enrico Candiani Internazionale, Milan

7 José Altafini Milan

7 Alessandro Altobelli Internazionale

7 Roberto Boninsegna Internazionale

7 Benito Lorenzi Internazionale

7 Louis Van Hege Milan

6 Aldo Boffi Milan

6 Aldo Cevenini Milan, Internazionale

6 Attilio Demaria Internazionale

6 Sandro Mazzola Internazionale

6 Pietro Serantoni Internazionale

5 Kaká Milan

5 Ronaldo Internazionale, Milan

4 Filippo Inzaghi Milan

4 Dejan Stanković Internazionale

4 Clarence Seedorf Inter, Milan

4 Zlatan Ibrahimović Inter, Milan

TUTTI I GOL DEI GIACATORI ROSSONERI IN PARTITITE UFFICIALI


INILAH DAFTAR PENCETAK GOL PEMAIN/MANTAN PEMAIN AC MILAN (UPDATE SAMPAI MUSIM KOMPETISI 2010-2011 BERAKHIR), DARI YNG TERBANYAK (221 GOL)




221 Gunnar NORDAHL
175 Andriy SHEVCHENKO
164 Gianni RIVERA
161 Josè Joao ALTAFINI
136 Aldo BOFFI
125 Filippo INZAGHI
124 Marco VAN BASTEN
107 Giuseppe SANTAGOSTINO
102 Pierino PRATI
98 Louis VAN HEGE,
95 Ricardo Izecson dos Santos Leite I KAKÀ
90 Albertino BIGON
89 Nils Erik LIEDHOLM
88 Renzo BURINI
83 Aldo CEVENINI
76 Antonio Pietro Paolo VIRDIS
75 Marco SIMONE
70 Pietro Sante ARCARI
70 Daniele MASSARO
68 Giovanni MORETTI,
65 Angelo Benedicto SORMANI
60 Luciano CHIARUGI
60 Juan Alberto SCHIAFFINO
59 Clarence Clyde SEEDORF
58 George Manneh Oppong Ousman WEAH
57 Carlo GALLI
57 Alexandre Rodrigues da Silva PATO
57 Hector PURICELLI
56 Ruud Dil GULLIT
55 Carlo ANNOVAZZI
54 Egidio CALLONI
53 Pietro Mario / Piero PASTORE
52 Riccardo CARAPELLESE
Giancarlo DANOVA,
49 Romeo BEN ETTI
44 Gastone BEAN
44 Oliver BIERHOFF
44 Alberto GILARDINO
42 Romolo FERRARIO
41 Andrea PIRLO
39 Aldo MALDERA
38 Tavares de Silveira I AMARILDO
38 Gunnar GREN
37 Sergio BATTISTINI
37 Mario ROMAN
36 Gino CAPPELLO
36 Carlo CEVENINI
36 Alessandro SAVELLI
35 Massimo AMBROSINI
35 Jon Dahl TOMASSON
34 Rodolfo OSTROMANN,
34 Dejan SAVICEVIC
34 Giuseppe TORRIANI
33 Franchino / Franco BARESI
33 Paolo Cesare MALDINI
33 Bruno MORA
32 Roberto ANTON ELLI
32 Amedeo VARESE
31 Mario MAGNOZZI
31 Jean-Pierre PAPIN
30 Zvonimir BOBAN
30 Ernesto GRILLO
30 Nascimento de Araujo LEONARDO
29 Amleto FRIGNANI
29 Jorgen Leschly SOERENSEN
28 Demetrio ALBERTINI
26 Giovanni LODETTI
26 Franklin Edmundo RIJKAARD
26 Ronaldo de Assis Moreira RONALDINHO
24 Giuseppe ANTONINI
24 Egidio CAPRA
24 Sergio Claudio dos Santos SERGINHO
23 Paolo BARISON,
23 Giuseppe Oscar DAMIANI
23 Roberto DONADONI
22 Stefano CHIODI
22 Giuliano FORTUNATO
22 Luigi ROSELLINI
21 Marco BORRIELLO
21 Ared / Aredio GIMONA
21 Mark Wayne HATELEY
21 Zlatan IBRAHIMOVIC
21 Venerino PAPA
21 Aurelio SANTAGOSTINO
21 Mariano TANSINI
20 Nestor COMBIN
20 Joseph / Joe JORDAN
20 Dino SANI
19 Roberto BAGGIO
19 Alberigo EVANI
19 Paolo FERRARIO
19 Giuseppe RIZZI
19 Attilio TRERÈ
19 Silvano VILLA
18 Hernan Jorge CRESPO
18 Pietro / Piero LANA
18 Amos MARIANI
17 Giorgio BIASIOLO
17 Kurt HAMRIN
17 Mario RENOSTO
17 Giuseppe SABADINI
17 Vinicio VERZA
16 Gianluigi LENTINI
16 Eduardo RICAGNI
16 Roberto STERNISA
15 Giorgio Carlo DAL MONTE
15 Walter DEL MEDICO
15 Gino PIVATELLI
15 Robson de Souza Santos ROBINHO
15 Julio Carlos Santiago VERNAZZA
15 Gustavo ZACCHI
14 Stefano AIGOTTI
14 Ruben BURIANI
14 Agostino DI BARTOLOMEI
14 Josè Maria Romero Poyòn JOSÈ MARI
14 Ernesto MORAN DI
14 Walter Alfredo NOVELLINO
14 Aldo SERENA
14 Francesco SOLDERA
13 Pietro DEGANO,
13 Kakhaber KALADZE
13 Ezio LOIK
13 Giulio ROSSI
12 Bruno ARCARI
12 Armando BELLOLIO
12 Pietro BUSCAGLIA
12 Stefano ERANIO
12 Karl MULLER
12 Christian PANUCCI
12 Francesco VINCENZI
11 Carlo ANCELOTTI
11 Vicente ARNONI
11 Angelo BOLLANO BISIO
11 Gabriello CAROTTI
11 Walter DE VECCHI
11 Eliseu / Elisio GABARDO
11 Maurizio GANZ
11 Gennaro Ivan GATTUSO
11 Andres GUGLIELMINPIETRO
11 Giuseppe MEAZZA
11 Cesar Manuel RUI COSTA
11 Maurice / Max TOBIAS
10 Ernesto Bernardo Tito CUCCHIARONI,
10 Mauro TASSOTTI,
9 Fabio CAPELLO,
9 Remo COSSIO
9 Dario GAI
9 James Peter / Jimmy GREAVES
9 Giuseppe INCOCCIATI
9 Moreno Varela Javier JAVI MORENO
9 Patrick Steven KLUIVERT
9 Edoardo MARIANI
9 Alessandro NESTA
9 Luigi POGGIA
9 Luis Nazario da Lima RONALDO
9 Joshua Walter / Paddy SLOAN
9 Giovanni STROPPA
9 Mario TOSOLINI
8 Per BREDESEN,
8 Enrico Aldo CAN DIANI
8 Gustavo CARRER
8 Fulvio COLLOVATI
8 Mario DAVID
8 Giorgio GRANATA
8 Natale LOIACONO
8 Graziano MAN NARI
8 Paride PASQUALETTO
8 Renato RACCIS
8 Rocco RAN ELLI
8 Vitor Borba Ferreira RIVALDO
8 Roberto ROSATO
8 Albano VICARIOTTO
7 Giancarlo BACCI,
7 Luigi CEVENINI
7 Angelo COLOMBO
7 Renzo DE VECCHI
7 Marcel DESAILLY
7 Paolo DI CAN IO
7 Alfio Giuseppe FONTANA
7 Klaas Jan HUNTELAAR
7 Herbert KILPIN
7 Cesare LOVATI
7 Attilio MARCH ESI
7 Giorgio MORINI
7 Giancarlo PASINATO
7 Mario ROGHI
7 Achille SACCHI I
7 Massimo SILVA
7 Arturo SILVESTRI
7 Alessandro TRERÈ
7 Valentino VALLI
6 Augusto Gaetano AVANZINI,
6 Tiziano BALLARIN
6 Gianangelo BARZAN
6 Luther Loide BLISSETT
6 Stefano BORGONOVO
6 Carlo BOZZI
6 Giorgio BRAG LIA
6 Cristian BROCCHI
6 Oliviero CONTI
6 Luigi CRESTA I
6 Amedeo DEGLI ESPOSTI
6 Christophe DUGARRY
6 Diego FUSER
6 Lino GOLIN
6 Umberto GUARNIERI
6 Andrea ICARDI
6 Marek JANKULOVSKI
6 Luigi Oscar MORONI
6 Giuseppe RINALDI
6 Giorgio ROGNONI
6 Giovanni SARTORI
6 Paolo TODESCHINI
6 Giovanni TRAPATTONI
5 Mario BEGNI,
5 Enrico BONIFORTI
5 Achille BRIOSCHI
5 Pietro BRONZINI
5 Francesco COCO
5 Stefano CUOGHI
5 Emanuelle / Emanuele DEL VECCHIO
5 Emiliano FARINA
5 Romano FOGLI
5 Hans Walter IMHOFF
5 Umberto MENTI
5 Arrigo MORSELLI
5 Camille NYS
5 Ricardo OLIVEIRA
5 Romano PENZO
5 Abdon SGARBI
4 Massimo AGOSTINI,
4 Antonio Valentin ANGELILLO
4 Osvaldo BAGNOLI
4 Julio / Giulio BAVASTRO
4 Eros BERALDO
4 Mario BERGAMASCHI
4 Andrea BONOMI
4 Marcos Evangelista de Moraes CAFU
4 Antonio CASSANO
4 Cosmin Marius CONTRA
4 Elpidio COPPA
4 Guido CORBELLI
4 Dionigi CORSI
4 Emyl CROOM
4 Arrigo FIBBI
4 Giuseppe GALDERISI
4 Filippo Giovanni GALLI
4 Ernesto Attila / Attilio KOSSOVEL
4 Ettore NEGRETTI
4 Vincenzo OCCHETTA
4 Elio ONORATO
4 Alberto PALOSCHI
4 Pietro / Piero PASI NATI
4 Florin Valeriu RADUCIOIU
4 Leandro REMONDINI
4 Francesco ROMANO
4 Orlando ROZZONI
4 Alessandro SCARIONI
4 Bene/ STELLA
4 Christian ZIEGE
3 Franco BERGAMASCHI,
3 Kevin Prince BOATENG
3 Erminio BREVEDAN
3 Bruno CHIZZO
3 Gianni COMANDINI
3 Alessandro COSTACURTA
3 Benigno DE GRANDI
3 Mathieu Pierre FLAMINI
3 Gustavo GAY
3 Josè GERMANO de Sales
3 Federico GIU NTI
3 Yoann GOURCUFF
3 Arpad HAJOS
3 Sergio MADDÈ
3 Johann Ferdinand MÄDLER
3 Luigi MALDERA
3 Cesare MALDINI
3 Filippo MAN IERO
3 Armando MARINI
3 Lorenzo OLEARIO DE BELLAGENTE
3 Guido PEDRONI I
3 Giorgio ROSSANO
3 Paolo ROSSI
3 Marco SALA
3 Karl Heinze SCHNELLINGER
3 Riccardo SOGLIANO
3 Emiliano THIAGO da SILVA
3 Ernst WIDMER
3 Raymond Colin / Ray WILKINS
3 Mario ZIDARICH
3 Luigi ZORZI
2 Mario Angelo ANQUILLETTI
2 Jozsef BANAS
2 Dario BARUFFI
2 David Robert Joseph BECKHAM
2 Victor Morales BENITEZ
2 Aldo BET
2 Ottavio BIANCHI
2 Orlando BOCCHI
2 Simone BOLDINI
2 Vittorio BONELLO
2 Giuseppe BONIZZONI
2 Mario BORTOLAZZI
2 Angelo CARBONE
2 Giorgio CIDRI
2 Luigi CREMA
2 Pietro CROTTINI
2 Andrè Alves da CRUZ
2 Francesco DE GREGORI
2 Michele DE NADAI
2 Giuseppe FAVALLI
2 Enrico FORNERIS
2 Giuseppe GALLUZZO
2 Luciano GAUDINO
2 Sereno GIANESELLO
2 Duino GORIN
2 Anselmo GREPPI
2 Albert Sigurdur GUDMUNDSSON
2 Thomas HELVEG
2 Brian LAUDRUP
2 Martin LAURSEN
2 Mario LAZZARONI
2 Tomas LOCATELLI
2 Angelo LONGONI
2 Mario MALATESTA
2 Mario MARASCHI
2 Giuseppe MARCHI
2 Gilberto NOLETTI
2 Massimo ODDO
2 Alessandro ORLANDO
2 Angelo PAINA
2 Giuseppe PANCARO
2 Carlo PETRINI
2 Amilcare PIZZI
2 Dante RAINERI
2 Pier Luigi RONZON
2 Paolo SILVESTRI
2 Umberto SOLDATI
2 Giuseppe SPINOLA
2 Jakob / Jaap STAM
2 Bruno TOGNANA
2 Omero TOGNON
2 Carlo TRESOLDI
2 Maurizio TURONE
2 Christian VIERI
2 Francesco ZAGATTI,
1 Marcio dos Santos AMOROSO
1 Andreas ANDERSSON
1 Luigi ANDREOLI
1 Luca ANTONINI
1 Ibrahim Ngom BA
1 Luigi BARBIERI
1 Giovanni BELLONI
1 Urano Francesco BENIGNI
1 Ferdinando Ermanno BERTOLOTTI
1 Giovanni Carlo BIRAGHI
1 Jesper BLOMQVIST
1 Francesco BONTADINI
1 Guglielmo BORGO
1 Costa ntino BORNEO
1 Antonio Gino BORTOLETTI
1 Alberto CAMBIAGHI
1 Massimiliano CAPPELLINI
1 Guerrino Napoleone CATTANEO
1 Giovanni CLOCCHIATI
1 Domenico CREMONESI
1 Samuele DALLA BONA
1 Edgar Steven DAVIDS
1 Samuel Richard DAVIES
1 Maurizio D'ESTE
1 Urby Vitorrio Diego EMANUELSON
1 Natale FACCENDA
1 Domenico FONTANA
1 Massimo GADDA
1 Luigi GANELLI
1 Eric GERETS
1 Oscar Joseph GIGER
1 Edy Giorgio GRATTON
1 Riccardo INNOCENTI
1 Max LAICH
1 Kurt LIES
1 Mario Giuseppe LOVETTI
1 Marco MACINA
1 Guido MAGHERINI
1 Giampiero MAIN I
1 Umberto MALVANO
1 Roberto MAN DRESSI
1 Michele MAN ENTI
1 Otto MAYER
1 Bruno MAZZA
1 Alessandro MELLI
1 Romeo MENTI
1 Alexander MERKEL
1 Alberto MINOIA
1 Angelo MINOIA
1 Adelio MORO
1 Stefano NAVA
1 Bruno N'GOTTY
1 Steinar NILSEN II
1 Federico ORLANDI
1 Pierluigi ORLANDINI
1 Franco PEDRONI
1 Ambrogio PELAGALLI
1 Mario POINI
1 Francesco POMI
1 Mario PROVAGLIO
1 Giuseppe RADAELLI
1 Luigi RADICE II
1 John Robert ROBERTS
1 Luigi SALA
1 Nello SALTUTTI
1 Sandro Cesare SALVADORE
1 Stefano SALVATORI
1 Ernesto SANDRONI
1 Mohammed Adama SARR
1 Cinzio SCAGLIOTTI
1 Roberto SCARNECCHIA
1 Pierpaolo SCARRONE
1 Umberto SCOTTI
1 Dario SIMIC
1 Rodney STRASSER
1 Giovanni TOPPAN
1 Ugo TOSETTO
1 Ferdinando TRABATTONI
1 Pietro / Piero TRAPANELLI
1 Mario TREBBI
1 Alessandro TURINI
1 Sergio VALENTINUZZI
1 Pietro VIERCHOWOD
1 Taribo WEST
1 Andrew WILLIAMS
1 Gianluca ZAMBROTTA
1 Guglielmo ZANASI
1 Luigi ZANNIER
1 Giulio ZIGNOLI

Jumat, 05 Agustus 2011

Menerima diri apa adanya..!!

Menerima diri apa adanya!

satu hal yg sangat penting dimana dalam proses berpkir yg dijalanin,

hingga mesti menentukan bahwa menerima diri apa adanya sampai yakin sekali bahwa kita mebuat degan jati diri kita & sampai tidak mengabaikn keritikan2 yg membentur-bentur perasaan degan sepanjang tetep berada d'atas jalan yg benar,

berusaha degan penuh kesadaran melakukn hal positif terhadap keadaan jiwa & hati apa adanya agar merasa lebih happy peace.

Dan apapun bebannya diterangi melalui kesadaran.

ingatlah Tuhan selalu adauntuk kita. ..amin..

AC Milan's chant "Inno Milan " versi itali Dan inggris

---------italia--------

Milan Milan solo con te

Milan Milan sempre per te

Camminiamo noi accanto ai nostri eroi
sopra un campo verde sotto un cielo blu
conquistate voi una stella in più
a brillar per noi
e insieme cantiamo

Milan Milan solo con te
Milan Milan sempre per te

Con il Milan nel cuore
nel profondo dell'anima
un vero amico sei
e insieme cantiamo

Milan Milan solo con te
Milan Milan sempre per te

oh oh oh oh oh
oh oh oh oh oh
una grande squadra
sempre in festa olè
oh oh oh oh oh
oh oh oh oh oh
e insieme cantiamo

Milan Milan solo con te
Milan Milan sempre per te

goooo


thank you guys.


-------english------------
Milan Milan only with you
Milan Milan always for you

We walk together with our hero's
Above a green field, under a blue sky
We win one more star
To shine for us
And together we sing

Milan Milan only with you
Milan Milan always with you

With Milan in our hearts
In the depths of our soul
You're a true friend
And together we sing

Milan Milan only with you
Milan Milan always for you

oh oh oh oh oh
oh oh oh oh oh
a great squad
always cheering ole
oh oh oh oh oh
oh oh oh oh oh
Together we sing

Milan Milan only with you
Milan Milan always for you

Kamis, 04 Agustus 2011

HIASILAH HATIMU DENGAN MENANGIS

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.Bersabda :
"Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (HR. Bukhari dan Muslim)

Indahnya hidup dengan celupan iman. Saat itulah terasa bahwa dunia bukan segala-galanya. Ada yang jauh lebih besar dari yang ada di depan mata. Semuanya teramat kecil dibanding dengan balasan dan siksa ALLAH Azza Wa Jalla.

Menyadari bahwa dosa diri tak akan terpikul di pundak orang lain
Siapa pun kita, jangan pernah berpikir bahwa dosa-dosa yang telah dilakukan
akan terpikul di pundak orang lain. Siapa pun. Pemimpinkah, tokoh yang punya banyak pengikutkah, orang kayakah. Semua kebaikan dan keburukan akan kembali ke pelakunya.

Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An'am ayat 164. "...
Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."

Lalu, pernahkah kita menghitung-hitung dosa yang telah kita lakukan.
Seberapa banyak dan besar dosa-dosa itu. Jangan-jangan, hitungannya tak beda dengan jumlah nikmat Allah yang kita terima. Atau bahkan, jauh lebih banyak lagi.

Masihkah kita merasa aman dengan mutu diri seperti itu.
Belumkah tersadar kalau tak seorang pun mampu menjamin bahwa esok kita belum berpisah dengan dunia. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun bisa yakin bahwa esok ia masih bisa beramal. Belumkah tersadar kalau kelak masing-masing kita sibuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan.

Menyadari bahwa diri teramat hina di hadapan Yang Maha Agung
Di antara keindahan iman adalah anugerah pemahaman bahwa kita begitu hina
di hadapan Allah swt. Saat itulah, seorang hamba menemukan jati diri yang sebenarnya. Ia datang ke dunia ini tanpa membawa apa-apa. Dan akan kembali dengan selembar kain putih. Itu pun karena jasa baik orang lain.

Apa yang kita dapatkan pun tak lebih dari anugerah Allah yang tersalur lewat lingkungan. Kita pandai karena orang tua menyekolah kita. Seperi itulah sunnatullah yang menjadi kelaziman bagi setiap orang tua. Kekayaan yang kita peroleh bisa berasal dari warisan orang tua atau karena berkah lingkungan yang lagi-lagi Allah titipkan buat kita. Kita begitu faqir di hadapan Allah swt.

Seperti itulah Allah nyatakan dalam surah Faathir ayat 15 sampai 17,
"Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah."

Menyadari bahwa surga tak akan termasuki hanya dengan amal yang sedikit
Mungkin, pernah terangan-angan dalam benak kita bahwa sudah menjadi kemestian kalau Allah swt. akan memasukkan kita kedalam surga. Pikiran itu mengalir lantaran merasa diri telah begitu banyak beramal. Siang malam, tak henti-hentinya kita menunaikan ibadah. "Pasti, pasti saya akan masuk surga," begitulah keyakinan diri itu muncul karena melihat amal diri sudah lebih dari cukup.

Namun, ketika perbandingan nilai dilayangkan jauh ke generasi sahabat Rasul, kita akan melihat pemandangan lain. Bahwa, para generasi sekaliber sahabat pun tidak pernah aman kalau mereka pasti masuk surga. Dan seperti itulah dasar pijakan mereka ketika ada order-order baru yang diperintahkan Rasulullah.

Begitulah ketika turun perintah hijrah. Mereka menatap segala bayang-bayang suram soal sanak keluarga yang ditinggal, harta yang pasti akan disita, dengan satu harapan: Allah pasti akan memberikan balasan yang terbaik. Dan itu adalah pilihan yang tak boleh disia-siakan. Begitu pun ketika secara tidak disengaja, Allah mempertemukan mereka dengan pasukan yang tiga kali lebih banyak dalam daerah yang bernama Badar. Dan taruhan saat itu bukan hal sepele: nyawa. Lagi-lagi, semua itu mereka tempuh demi menyongsong investasi besar, meraih surga.

Begitulah Allah menggambarkan mereka dalam surah Albaqarah ayat 214. "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Menyadari bahwa azab Allah teramat pedih
Apa yang bisa kita bayangkan ketika suatu ketika semua manusia berkumpul dalam tempat luas yang tak seorang pun punya hak istimewa kecuali dengan izin Allah. Jangankan hak istimewa, pakaian pun tak ada. Yang jelas dalam benak manusia saat itu cuma pada dua pilihan: surga atau neraka. Di dua tempat itulah pilihan akhir nasib seorang anak manusia.

"Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 80: 34-37)

Mulailah bayang-bayang pedihnya siksa neraka tergambar jelas. Kematian di dunia cuma sekali. Sementara, di neraka orang tidak pernah mati. Selamanya merasakan pedihnya siksa. Terus, dan selamanya.

Seperti apa siksa neraka, Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam .
pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling ringan.
"Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi penghuni neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Belum saatnyakah kita menangis di hadapan Allah. Atau jangan-jangan, hati kita sudah teramat keras untuk tersentuh dengan kekuasaan Allah yang teramat jelas di hadapan kita. Imam Ghazali pernah memberi nasihat, jika seorang hamba Allah tidak lagi mudah menangis karena takut dengan kekuasaan Allah, justru menangislah karena ketidakmampuan itu...

Wallahu 'Musta'an ..

milanku

Glitter Photos
[Glitterfy.com - *Glitter Photos*]