Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah

Selasa, 31 Desember 2013

happy anniversary

Walau kita telah lupa kapan pertama kali kita bertemu, pertama kali mengikat janji sebagai sepasang kekasih, tapi kita telah melalui banyak hal, menangis, tertawa, bersedih, gebira, terluka, bahagia. dengan mu aku temukan hidup lagi, happy anniversary.
Gak terasa hari ini tepat 1 tahun ya, semoga saja sampai tahun yang akan datang dan seterusnya kita selalu bersama dan berharap kita bisa sampai ajal menjemput.. Amiin.. 

I Love U...


Maaf aku masih belum bisa membahagiakanmu. :*

Selamat akhir tahun syang..
welcome 2014

Kamis, 26 Desember 2013

Sedikit Tentang Wanita

image
Wanita terluka, wanita berduka, wanita menangis.
Namun di setiap malam sebelum lelapnya,
dia masih menyebut namamu dalam doa pada Tuhannya.
Wanita mencinta, melakukan drama, dan seringkali ia kembali menjadi kanak-kanak.
Namun ketika kau butuh dia, dia adalah teman yang setia.
Wanita suka kau manja, wanita suka kau puja.
Namun ketika ia harus mandiri, ia kokoh berdiri sendiri.
Wanita mencintai keindahan, wanita sumber kelembutan.
Maka jangan merubahnya menjadi sosok penuh kekerasan.
Bimbing ia, menuju lorong-lorong kebaikan.
Wanita adalah penerus kehidupan.
Maka hargai ia, dengan sepenuh cinta seperti yang Tuhan perintahkan.

Sebuah Pesan Sederhana dari Perempuan

Kepadamu lelaki,
ada yang perlu kau pahami,
Sebaik hati memahami rasa yang mampir tiba-tiba.
Tuan, terkadang perempuan memang suka melupa.
Bahwa dunia ini bukanlah tersusun dari apa yang ada di hati saja.
Perempuan terkadang suka tak ingat,
bahwa pada banyak hal yang menggunakan akal,
logika tetap adalah kepalanya.
Namun,
itu sama sekali tak berarti
kami adalah makhluk yang selalu pakai hati,
dan tak mampu menggunakan otak kami.
Maka, jika menurutmu perempuan suka mencari masalah atas hal-hal kecil yang tak layak dijadikan masalah,
aku berpesan satu saja padamu :
"Bila tak mampu mengerti kami dengan utuh,
cintai saja kami dengan baik,
sebaik yang kau mampu,
sebaik hatimu bisa merasa cinta.”
Semoga itu cukup sederhana.
image

Senin, 23 Desember 2013

Surgaku adalah kau, Ibu

image
Surgalah itu, Ibu
tempat pertama kali aku hidup,
dari rahim seorang wanita sepertimu
Surgalah itu, Ibu
barisan kata-kata yang tak pernah lelah kau ucapkan,
berikut air mata sebagai lekatnya permintaan,
aku tahu kau mendoakan anak-anakmu pada Tuhan

Surgalah itu, Ibu
semua pengorbananmu atas masa kecilku,
atas waktu-waktu bermain yang mungkin jarang kau berikan,
atas materi kehidupan yang selalu kau ajarkan,
aku tahu,
semua itu agar aku mengerti pentingnya kemandirian  
Surgalah itu, Ibu
semua peluh yang kau sembunyikan,
semua risau yang hanya mampu kau rasakan,
aku tahu,
kau hanya ingin aku diselimuti ketenangan
lalu jika Tuhan menawarkan kebahagian,
akan kusebut satu nama untuk Dia dahulukan,
'surgaku',
: surgaku adalah kau, Ibu.
Selamat Hari-mu, Mama.
Aku tak akan mampu menjadi seorang aku, jika tanpa kasihmu. 

Kecuali Satu

Aku tahu banyak hal.
Aku telah belajar banyak hal.
Aku ahli dalam beberapa hal.
Aku tahu bagaimana caranya menuliskan puisi.
Ratusan puisi.
Khusus untukmu.
Atau untuk rasaku yang kuingin kau dan bahkan semua orang tahu.
Aku tahu bagaimana caranya mencintaimu dengan baik.
Karena itulah yang sedari dahulu ada di mimpiku.
Aku tahu cara merindumu dengan indah tanpa perlu dihiasi kelu yang terlalu lemah.
Aku tahu.
Aku tahu bagaimana caranya menyembuhkan diri sendiri.
Dari segala rasa sakut di hati.
Karenamu, atau karena semua permasalahan di dunia ini.

Aku tahu bagaimana caranya mensyukuri hidup yang begitu indah ini.
Mensyukuri semua karunia Tuhan.
Berbagi rezeki dari Nya.
Bersabar atas segala cobaanNya.

Aku tahu bagaimana caranya menangis tanpa meringis.
Karena aku tak perlu dikasihani oleh siapapun.
Maka aku belajar menangis untuk diriku sendiri.
Aku tahu.

Aku pun tahu bagaimana memelukmu dengan erat.
Sampai kita berdua sulit bernapas.
Dan kau, mau tak mau akan berteriak memaksaku melepaskan pelukan.
Dan kita hanya mampu tertawa saja.
Sampai lepas.

Aku tahu itu semua.
Aku tahu, Sayang.

Satu yang aku tak tahu.
Dan tak ingin kutahu sampai kapanpun.
Bagaimana jika tak ada lagi kamu dalam hidupku?
Aku tak tahu.

Aku tak ingin tahu.
Jangan pernah memberitahuku bagaimana.
Jangan.
Aku tak ingin tahu.

Karena Cinta Adalah Kau

Karena cinta adalah perjuangan.
Maka jarak kita yang begitu jauh,
mampu kujalani tanpa banyak keluh.
Karena cinta adalah tantangan.
Maka parasmu yang rupawan bukan menjadi alasan
untukku mundur dan berputar haluan.
Karena cinta adalah doa untukmu.
Maka selalu kusebut namamu
dalam setiap sujud-sujudku.
Karena cinta adalah kasih.
Maka kuperhatikan kau,
sampai pada hal terkecil dalam keseharianmu.
Karena cinta adalah memaafkan.
Maka tak ada kesalahan yang begitu besar
untuk kujadikan alasan perpisahan.
Karena cinta adalah cinta.
Maka kucintai kau tanpa banyak tanya dan pinta.
Karena cinta adalah rindu.
Maka kurindui kau,
sampai aku lupa waktu.
Karena cinta adalah kau.
Maka kucintai kau sampai aku merasa inilah takdirku.
Cinta ya cinta saja.
Kucintai kau tanpa perlu ‘tetapi’,
apalagi ‘mengapa’.

Aku Ingin Hidup Bersamamu, Bukan Karena Aku Takut Sendirian

Sudah kukatakan sejak lama,
tak perlu bertanya hal-hal yang tak mudah untuk logikamu jamah.
'Mengapa kau ingin hidup bersamaku?', pernah suatu kali kau tanya.
Aku hanya tersenyum saja.
Karena ternyata, pikiranku pun ikut bertanya-tanya.
Sampai lama, aku belum menemukan jawabannya.
Hanya satu yang aku tahu,
: Aku Ingin Hidup Bersamamu, Bukan Karena Aku Takut Sendirian
Sampai suatu hari, kita sempat terpisah lama sekali.
Berwaktu-waktu tanpa kamu,
aku merasa kosong yang berarti.
Bukan, aku bukan merasakan mati.
Aku tetap bisa merasa hidup yang sewajarnya,
namun sepertinya, hidupku saat itu hanya sekedar bernapas saja.
Kini aku tahu beberapa kemungkinannya.
Aku ingin hidup bersamamu, bukan karena aku takut hidup sendirian saja.
Aku ingin hidup bersamamu, bukan karena aku tidak mampu menemukan sosok yang memenuhi kriteriaku.
Karena kau pasti tahu bahwa cinta dan takdir,
sama sekali bukan tentang ‘daftar-daftar kriteria pasangan idaman di masa kecil’.
Aku ingin hidup bersamamu, karena aku tidak mampu berpikir siapa yang pantas selain kamu.
Aku ingin hidup bersamamu, karena aku tahu hatiku selalu berkata ‘tidak’ pada yang lain, yang berkata ‘iya’ pada sosokmu.
Aku ingin hidup bersamamu, karena hanya itu yang mampu kubayangkan akan masa depanku.
Kamu saja. Kamu saja. Kamu saja.
image

Jumat, 20 Desember 2013

Seandainya bisa

Atas cita-cita di masa depan nanti,
Kumohon bersabarlah.
Karena aku akan setia,
Mendampingimu sampai habis usia.
Seandainya bisa,
Akan kusatukan jarak antar kita.
Membuat ragaku dan ragamu berada sedekat hembusan nafas kita.
Seandainya bisa,
Akan kupeluk kau selama yang kau suka.
Pagi, siang, sore, malam, bahkan sampai pagi tiba lagi dikeesokan harinya.
Seandainya bisa,
Akan kubuatkan kau segelas kopi setiap pagi dan senja tiba.
Kita akan duduk santai menatap pemandangan di depan rumah,
Berdua saja.
Dan itu lebih dari sekedar indah.
Seandainya bisa,
Akan kusiapkan kau mwnu sarapan istimewa.
Agar dapat kau nikmati sebelum kau mulai bekerja.
Seandainya bisa,
Akan kusiapkan sewadah air hangat untukmu,
sepulang kau kerja.
Agar ada lelah yang berkurang.
Agar penatmu menghilang.
Seandainya bisa,
Akan kulakukan apapun yang kau pinta.
Karena aku selalu berdoa pada tuhan, bahwa aku lah tulang rusukmu yang kau cari sejak lama,
Aku hanya ingin membuatmu bahagia.

Jodoh yang Dipertemukan Tuhan

Ingatkah kau beberapa tahun lalu,
saat pertama kali kita bertemu?
Bukankah kita sama-sama tak tahu,
kita akan jatuh cinta dan saling mencinta?
Ingatkah kau setelah waktu demi waktu kita menjadi teman?
Tak ada yang tahu kita akan merasa saling membutuhkan.
Dan berbincang denganmu menjadi sebuah kebiasaan.
Semuanya berjalan begitu saja, pun tidak berlebihan.
Namun kita tahu,
itu semua bukanlah suatu kebetulan.
Ingatkah kau di mana cinta kita harus diuji dengan perpisahan?
Kuakui luka adalah apa yang sempat menetap beberapa lama.
Namun lagi-lagi, cinta adalah jawaban segalanya.

Tuhan tidak pernah bosan mempertemukan kita.
Lagi, lagi, dan lagi.
Entah untuk yang ke berapa kali.
Kurasa benar,
yang sudah dijodohkan Tuhan,
tak perlu khawatir akan pertemuan.
Walau telah berkali-kali mengalami perpisahan.
: Kita; senantiasa dipertemukan Tuhan.
image

Puisi Pagi Ini, Untuk Calon Imamku

image


Kepada calon imamku,
Selamat pagi. Selamat menerima sinar mentari lagi di awal hari ini.
Pagi ini semoga harimu dimulai dengan cukup berseri.
Aku tidak berhasil mendengar suaramu pagi ini. Berkali-kali telepon genggamku menghubungi nomormu di sana, tak ada jawaban apa-apa.
Kurasa kau terlalu lelah, sampai tidak mendengar apa-apa.
Tak apa, semoga kau tidak lupa, bahwa hari ini bukanlah akhir pekan. Kau tetap harus bergegas untuk melakukan banyak pekerjaan.
Calon imamku,
Apa kabar dengan rindumu? Semoga masih selalu aku, yang kau rindukan dengan terlalu. Karena ah, aku tak pernah membayangkan, apa jadinya rinduku, bila ia merindumu sendirian saja. Rindu itu sendiri pun mampu kesepian, kurasa.
Maka pagi ini, apakah kau bersedia meluangkan sedikit saja waktumu, untuk membaca lagi satu puisi untukmu? Ah ya, aku tahu, sudah terlalu banyak puisi kusuguhkan untukmu. Namun aku berjanji, puisi yang ini akan berbeda dari biasanya. Kau akan merasa bahwa kau sedang membaca surat cinta. Anggaplah ini surat cinta, bukan puisi yang sudah sering kali kau baca.
Maka bacalah ia, dengan segelas kopi hitam yang biasa kau seduh di pagi hari, saat kau membaca sebuah surat kabar tentang negeri kita.
Kepada Calon imamku,
Kumohon jangan lagi beranggapan bahwa aku adalah wanita yang berlebihan. Kau tahu, jarak jauh terkadang mampu begitu kejam. Dan aku begitu merasa terhibur, karena kata-kata dalam tulisan mampu dengan setia menjadi sahabat tanpa banyak pinta.
Goresan kata-kata ini adalah suatu media, agar apa yang kuingin kau tahu, mampu kau tahu tanpa aku perlu berkata-kata. Kesibukan begitu rakus kan? Mereka begitu ingin memangkas waktu-waktu bersama kita.
Calon imamku,
Jagalah setiamu di sana. Jangan biarkan apapun membuatmu terlupa, bahwa ada seorang wanita yang setia mendoakanmu; walau dari jarak yang begitu jauh. Lalu, jalanilah hari-harimu dengan baik. Karena hari di mana kita akan selalu bersama akan datang nanti, tak lama lagi.
Dan ketika kau menghadapi hari yang kelabu, ingatlah aku. Telah kupinta Tuhan agar membuka payungnya di atas kotamu, agar kau senantiasa merasa teduh.
Atas apapun yang kau rasa begitu susah, kumohon jangan mudah untuk menyerah.
Dengan penuh cinta, kutulis puisi ini dari meja kerjaku . Semogakamu selalu baik-baik saja.

Jumat, 13 Desember 2013

Aku Mencintaimu

Aku mencintaimu,
kamu, pria yang di tuju semua kata-kata itu
Aku mencintaimu,
walau dengan timbunan luka karena rasa cemburu
Aku mencintaimu,
seperti lirik mencintai nada, tak akan sempurna jika tak bersama
Aku mencintaimu,
sampai rindupun cemburu karena cintaku setia di situ
Aku mencintaimu,
dengan jejak-jejak masa lalu yang aku bakar saat pertama kali kita bertemu
Aku mencintaimu,
dengan cinta yang tak biasa, cinta yang gila,
cinta yang membuatmu setia padanya
Aku mencintaimu,
dengan cara yang hanya dimengerti aku
Aku mencintaimu,
karena kamu dan semua kegilaan tentangmu
Lalu, aku mencintamu,
hanya kamu

Rabu, 11 Desember 2013

Dari Cinta Aku Belajar

Ketika aku mencintamu :
Aku belajar mengasihi,
tanpa mempertanyakan mengapa
Aku belajar menerima kekurangan,
saat egoku berkata ‘aku ingin yang sempurna’
Aku belajar melawan amarah,
karena kutahu itu hanya akan membuatmu bermuram durja
Aku belajar mencinta hal yang tidak kusuka,
karena aku begitu bahagia,
melihatmu tertawa karena hal yang sederhana
Aku belajar memaklumi kesalahan
dan berkata ‘aku memaafkan’
tanpa kau awali dengan permintaan
Aku belajar berkata ‘tak mengapa’,
asal kutahu, kau baik-baik saja
Aku belajar cinta dari mencinta.
kau tahu mengapa?
karena Tuhan sudah berbaik hati,
menciptanya untuk kita.

milanku

Glitter Photos
[Glitterfy.com - *Glitter Photos*]