Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah

Rabu, 20 Februari 2013

:)

“Dan bagaimanapun sedihnya merindu tanpa mampu bertemu, itulah salah satu cara Tuhan untuk mengingatkan; cinta begitu penuh dengan kesabaran.”

Masih Tentang Cinta, Hujan, Kamu

Hujan adalah salah satunya.
Yang membuatku merindumu sampai menggebu-gebu.
Yang membuat rindu terasa semakin dingin dengan suara rintik-rintiknya.

Aku menunggumu.
Lewat tetes-tetesnya di daun jendelaku.
Atau lewat suara gemericiknya di depan halaman rumahku.
Ataupun, melalui setiap rintik kecil yang jatuh
saat aku membuka payungku.

Aku selalu mengingatmu, merindumu, tanpa henti.
akuingin kau hadir di hadapanku dan memelukku erat
untuk menghangatkan tubuhku yang kedinginan.

Tuan,
Aku mencintamu utuh.
Dengan waktu saat kita bersama,
ataupun terpisah jarak dan waktu.
Dialah yang membuatku kuat untuk terus menunggumu di depan pintu rumahku,
dalam waktu yang aku sendiripun tak tahu sampai kapan.
Dia pulalah,
yang selalu setia membuatku selalu merindumu,
yang membuat untaian kata menjadi lebih bermakna.

Aku selalu menunggumu,
sama seperti waktu-waktu kemarin.
Saat kita sama-sama berjanji
untuk bertemu dalam tenggang waktu yang kita janjikan.

Aku selalu menunggumu,
sama seperti waktu-waktu kemarin.
Saat aku dan kamu terpisah oleh jarak.
Dan mendengar suaramu adalah serupa oase di padang pasir.

Aku selalu menunggumu,
sama seperti aku menunggu waktu dimana ‘selamat tinggal’ adalah kata yang tak perlu kita ucapkan.

Kumpulan kata-kata ini memang masih tentang cinta, yang juga masih selalu tentang kamu.

Bukan, cinta ini bukan usang,
bukan pula sudah terlampau basi.

Cinta ini memang ini-ini saja,
karena cintaku adalah memang tentang kamu saja.

Selalu hanya kamu yang membuat jatuh cinta berkali-kali adalah mungkin.

Ya, tentu hanya kepadamu.

Kisah Cinta Paling Romantis Sedunia - Fahd Djibran (fahdisme.com)

“Mari kuceritakan kisah cinta paling romantis di dunia. Bukan Layla dan Majenun dalam narasi puitik Nizami, apalagi imajinasi Shakespeare tentang Juliet dan Romeo. Tapi dua orang biasa yang hidup di dunia nyata. Sepasang lelaki dan perempuan yang pernah saling menyatakan cinta, dalam cara mereka yang paling biasa-biasa saja. Suatu hari, mereka memutuskan untuk menikah, dengan masing-masing memendam keraguan sekaligus harapan. Setelah menjadi suami-istri, mereka saling mengajari cara untuk menjadi penyabar dan pemberani; Si lelaki berangkat pagi-pagi sekali setiap hari, untuk pulang di sore hari—dengan senyuman. Si perempuan terus berdoa, mencuci atau menyetrika, memasak dan menabung untuk membeli kursi, panci, mesin jahit, atau apa saja. Di akhir pekan, berdua mereka mendengarkan radio yang mereka beli dari sisa-sisa uang belanja—atau berjalan-jalan ke kota melihat-lihat TV yang ingin mereka beli di bulan-bulan berikutnya. Beberapa waktu kemudian, si perempuan hamil. Si lelaki panik sekaligus gembira. Lalu mereka menjalani hari-hari bersama, dengan canda dan doa. Di bulan yang tepat, si perempuan melahirkan dengan selamat: Si lelaki lalu jadi ayah yang paling bahagia. Dia gendong anaknya, dia doakan, dia timang-timang dan sayangi setiap hari dengan caranya sendiri. Melihat semua itu, si perempuan tersenyum bahagia atas nama segala yang tak bisa dilukiskan kata-kata. Demikianlah bertahun-tahun mereka menjalani berbagai hal bersama-sama, dalam susah dan senang, dalam sempit dan lapang. Kini, anak mereka sudah cukup dewasa dan pandai membaca. Merekalah anak-anak yang lupa, bahwa kisah cinta paling indah di dunia adalah segala hal tentang kedua orangtua yang telah melahirkan dan membesarkan mereka: Kita semua.”

seperti lebar urat nadi

“Ketika mencintai sesama, hatiku ini luas, seluas samudera. Namun ketika mencintai kamu, ia akan menyempit, seperti lebar urat nadi.”

— Karena Hatiku memang hanya untuk diisi satu orang saja.

Senin, 18 Februari 2013

Surat dari SA

Masih ingat surat yang kau kirim padaku 14 Februari 2013, Sayang.?

Malam itu, aku membuka kotak pesanku,
muncul namamu terpampang di sana,
lalu kubaca, kata demi kata, paragraf demi paragraf,

1. Kata orang tgl 14 februari hari kasih sayang, tapi bagi kita tak ada hari dan wantu tanpa kasih sayang. {iya, yang kamu katakan benar sayangku :) }
2. Terimakasih ya Allah, Tgl 14 Thun ini aku diberikak kekasih sepertimu, {Alhamdulillah :) }
3. Maaf sayang, aku gak bisa kasih kado apa2. tapi, aku ada sesuatu untukmu, aku sudah mengenalkanmu resmi pada mama dan bapakku bahwa kamu adalah seseorang yang INSYAALLAH menjadi masa depanku. {Amin ya ALLAH :) }
Dari : SA
apa kamu tahu aku mengartikan pesanmu seperti apa.?
aku mengartikan seperti ini:

aku menyayangi kamu dengan caraku sendiri,
mungkin berbeda dengan mereka,
mungkin berbeda dengan yang kamu harap,

jika kamu tidak cukup memahami,
gunakan hatimu untuk merasakan,
bahwa aku sungguh-sungguh sayang kamu

karena dalam kondisi sesulit apapun,
aku ingin, aku ada, kamu ada,
kita tidak akan kemana-mana

*ada seseorang yang tak pandai berkata-kata,
namun kata-katanya mampu membuatku berkaca-kaca.

ada seseorang yang mengaku tak ingin terlalu banyak mengungkapkan rasa,
namun hadir bahasanya membuatku tak mungkin lupa,

ada seseorang yang tak pernah ingin terlihat lemah,
namun kuatnya justru adalah apa yang mampu membuatku kagum penuh rahasia,

ada seseorang yang tak pernah merasa
bahwa ia adalah begitu istimewa,

ada kamu, yang kuingin selalu ada.
karena: Kami selalu satu, pada kalimat ‘aku cinta kamu’.
(terinspirasi darimu, dan memang ini untukmu)



Untuk Kamu :)

Last night I looked up and matched each star with a reason why I love you;

I was doing great, until I ran out of stars.

- Unknown

PS :

I reblog this picture just for one reason.
I wish you knew, how I love the star.

But still, I could love you more.

translate

Tadi malam aku mendongak dan dicocokkan bintang masing-masing dengan alasan mengapa aku mencintaimu;

Saya melakukan yang besar, sampai aku kehabisan bintang.

- Unknown

PS:

Saya Reblog gambar ini hanya untuk satu alasan.
Saya ingin Anda tahu, betapa aku mencintai bintang.

Tapi tetap saja, aku bisa mencintaimu lebih.





Dari Cinta, Kita Ada

dari temu yang dahulu,
aku melihat ada sinar kelabu padamu,
dan sejak saat aku menatap matamu,
kujanjikan mentari ada di sana,
saat kau bersamaku,
suatu saat nanti, pasti

dari rasa yang cepat tumbuh,
kuakui aku terlalu,
menginginkan kamu utuh,
utuh hanya untukku

lalu, tentang cinta,
adalah apa yang kuharap melindungi kita,
dari ketidaksetiaan,
dari kepura-puraan

karena, kau tahu
dari cintalah,
muncul kita

bukan aku, bukan kamu,

: bukan pula sepi yang harus kau hadapi sendiri

Aku Mencintaimu

Ada banyak definisi dari sebuah kalimat sederhana ‘Aku Mencintaimu’.
Puisi saya yang ini, merangkumnya dengan begitu sederhana.:)


aku mencintaimu,
kamu, pria yang di tuju semua kata-kata itu

aku mencintaimu,
walau dengan timbunan luka karena rasa cemburu

aku mencintaimu,
seperti lirik mencintai nada, tak akan sempurna jika tak bersama

aku mencintaimu,
sampai rindupun cemburu karena cintaku setia disitu

aku mencintaimu,
dengan jejak-jejak masa lalu yang aku bakar saat pertama kali kita bertemu

aku mencintaimu,
dengan cinta yang tak biasa, cinta yang gila,
cinta yang membuatmu setia padanya

aku mencintaimu,
dengan cara yang hanya dimengerti aku

aku mencintaimu,
karena kamu dan semua kegilaan tentangmu

lalu, aku mencintamu,
hanya kamu


Sedikit Tentang Rindu (juga Cinta)

Cintaku tak pernah sedikit padamu.
Dan kata-kata, selalu tak mampu berkata sebanyak rindu. :)

terkadang kau harus melawan egomu,
untuk menghubunginya terlebih dulu

Lalu cinta,
kurasa cinta itu candu.
Kau mampu merindunya,
setelah sepuluh menit yang lalu bertatap muka.

Pada akhirnya,
kurasa aku tak akan mampu mencintamu,
tanpa merindu terlebih dahulu.

Menegur Tuhan

Selamat malam, Tuhan
Izinkan aku menyapamu lewat doa setiap malam,
menegurmu lewat sujud-sujudku yang tak pernah selesai

Apa kabarmu, Tuhan?
Apakah Kau masih melihatku dengan tatapan kasih sayang?
Atau Kau mulai bosan,
dengan semua keluhku yang tidak tahu aturan?

Aku seharusnya tak pernah melupakan,
Kau tak pernah terlelap dalam diam,
ataupun dalam hingar bingar kehidupan.

Lalu aku,
mungkin hanyalah hamba yang datang padamu saat terluka,
dan lebih sering pergi saat sedang bahagia.

Adilkah jika kumohon padaMu,
agar tak menutup pintu surga untukku?

Kamis, 14 Februari 2013

Tak Akan Ada Pagi Tanpa Kamu

Seperti yang sudah-sudah,
tak ada pagi tanpa pikiran tentangmu di kepala.

Dan aku akan berterimakasih pada cinta,
ia selalu saja mau singgah sejakku pertama kali membuka mata.

Dan kamu, tetaplah setia di sana,
tak peduli seberapa jauh jarak kita,
rinduku selalu mampu membuatmu takjub karena tak percaya.

Mencintamu Adalah Pilihan

Jika kau tak pernah mencoba sesuatu, kau tak akan pernah tahu.
Aku tak pernah meniatkan diriku,
untuk jatuh hati padamu,
untuk mengenal cinta melalui kamu

Entah bagaimana,
takdir Tuhan sampai padaku,
aku mencoba mengenalnya,
dengan terjatuh terlebih dahulu

Aku jatuh,
lalu semakin jatuh

Kau tahu,
diantara sekian banyak alasan
atau pembenaran
atau apapun yang biasa kau sebut ketidaksengajaan,
sepertinya aku memilih untuk jatuh semakin dalam,
mencoba bangkit untuk jatuh lagi

Jika hidup adalah tentang pilihan,
mencintamu adalah pilihan yang tak pernah aku pastikan ,
tak pernah pasti kapan selesai
tak tahu akan sampai kapan.

Ada Diam Yang Perlu Kau Dengarkan

Diamnya seorang perempuan, sesungguhnya adalah tangisan atas kesedihan terbesarnya.

Lelakiku,
ada bebrapa hal yang perlu kau tahu,
tentang aku,
tentang rasa yang mungkin telah kau coba cari tahu.

Pada banyak hal,
akan kau lihat aku berlaku seperti anak kecil,
berlari-lari kecil,
ingin ini-itu,
dari hal sederhana
sampai hal yang mungkin kau pikir rumit adanya.

Pada banyak hal lainnya,
akan kau dapati aku,
tersenyum malu-malu,
berharap kau tahu apa mauku,
tanpa perlu kuberi tahu

Namun katamu, ‘Aku bukan peramal hatimu, sungguh’

Lalu,
pada sebagian hal kecil,
aku sangat mungkin akan terdiam,
menutup mulutku rapat-rapat,
mungkin kau akan bertanya-tanya mengapa,
mungkin aku masih saja dengan misteriku,
dan meninggalkan seribu tanda tanya bagimu.

Lelakiku,
ada diam yang perlu kau dengarkan,
ada keluh yang perlu kau lihat dengan perasaan,
ada kecewa yang perlu kau rasa dengan sentuhan,
ada jiwa yang perlu kau bagi dengan semua perhatian.

Aku hanya ingin kau tahu,
terkadang diamku adalah rasa yang teramat dalam,
yang tak dapat kukendalikan.

Dan jika kau masih tak tahu harus apa,
peluk saja aku,
sampai mereda semua rasa itu.

aku bukanlah mereka

Aku adalah aku,
aku bukanlah mereka.

Aku lah pencintamu,
aku juga pemujamu.

Aku tak buta,
untuk mengetahui bahwa kau tak terlalu rupawan.
Namun kukatakan sekali lagi,
cinta mampu melihat ribuan keindahan.

Aku tak sepenuhnya tuli,
hanya saja telingaku tak begitu mendengar
keburukan-keburukan tentangmu yang mereka katakan berkali-kali.

Dan aku pun, bukanlah si bisu.
Maka maklumilah lisanku yang tak pernah puasa mengatakan
: ‘aku mencintaimu sepenuh jiwaku’.

Inilah Cinta

Pada setiap potongan kehidupan,
mampukah kau melihat dengan lebih dalam?

Kedip matamu saat pertama kali kau membuka mata dan melihat dunia,
sinar mentari pagi setiap hari, saat kau membuka jendela rumah,
kehangatan dalam sebuah cinta berkecukupan,
rezeki yang lebih dari cukup untuk berbagi cinta pada sesama.

Itulah cinta dari Sang Maha Cinta; Tuhan.

Suara adzan pertama yang kau dengar di telingamu,
niat sang ayah ketika bekerja membanting tulang,
kecup hangatnya ketika kau terlelap di malam hari,
senyum sapanya ketika ia pulang dari peraduan dan memeluk ibumu,
petuah bijaknya kepadamu dalam memperlakukan kehidupan.

Itulah cinta dari seorang ayah, suami, wakil Tuhan dalam keluarga.

Kecup hangat pertama seorang wanita pada wajahmu,
cintanya setiap saat dari kau seusia hitungan hari sampai bertahun-tahun kemudian,
peluknya yang tenangkan peluhmu,
cintanya yang tak bernilai, yang tak akan mampu kau bayar dengan uang.

Itulah cinta dari seorang ibu, seorang pemberi cinta tanpa pamrih kepadamu.

Lalu, masihkah kau mempertanyakan ‘apakah cinta?’
Sungguh, kurasa kau tak perlu lagi bertanya.

mencintaimu

Aku mencintaimu tanpa berpura-pura. Tanpa kutahu harus sebanyak apa menyusun jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa?’.

Rabu, 13 Februari 2013

untuk kamu :)

Mungkin saya tak akan berkata ‘kamu lah segalanya dalam hidup saya’. Itu terlalu berlebihan. Namun ketika saya berkata ‘kamu yang terpenting’, kamu harus tahu bahwa itu adalah sebuah kebenaran.

selalu merindumu

Jika pagiku mampu berbicara,
barangkali ia akan berkata:

‘aku masih selalu merindumu sejak awal hari ini, seperti biasanya’.

Dan sekotak mimpiku tadi malam,
sudah kutaruh di meja kerjamu, Sayang.
Ingatlah aku,
saat kepenatan mungkin menghinggapi harimu.

Selasa, 05 Februari 2013

Mencintaimu Hari Ini

Ini sudah hari yang baru.
Lihat, Sayang.
Mentari sudah bersinar, meski ia tampak malu-malu.

Kau tahu, ini sudah musim hujan.
Dan musim seperti ini, membuat rindu menjadi tak tertahankan.
Ah jangan khawatir, selimut biru di kamarku, selalu mampu menghangatkan dinginnya cuaca
yang kadang tak menentu.

Aku mencintaimu setiap hari.
Sejak pertama kali kita memutuskan untuk bersama,
 juga saat di mana masalah, seperti selalu saja menempel pada kita.
Aku pun mencintaimu hari esok, dan hari-hari di depannya.

Tak perlu memintaku berjanji.
Karena cinta yang benar tahu, ia harus setia tanpa pernah dipinta.

: aku mencintaimu hari ini, setiap hari; sama seperti aku mencintaimu pertama kali.

Dua Langkah Di Belakangmu

Melangkahlah jauh, selagi kau mampu.
Perlahan atau terburu-buru.
Tak mengapa, aku yakin kau akan baik-baik saja.

Namun jangan pernah berlari sendiri saat sedang sedih.
Karena kau perlu tahu.
Ada aku, dua langkah di belakangmu.

Aku cukup cepat untuk melingkarkan lenganku,
memelukmu erat sambil menyuapimu cokelat.

: Sungguh, aku hanya ingin melihatmu tersenyum, dari jarak dekat.

Sebelum Hari Ini

cinta adalah kita.

Sebelum hari ini,
rindu tak pernah biru.

Sebelum hari ini,
memelukmu adalah hangat,
sehangat rasa kita yang menyatu.

Lalu,
apa yang dapat kau gambarkan tentang hari ini?
Perpisahan?
Akhir dari perjalanan?
Genggaman tangan yang sengaja kita lepaskan?
Atau bahkan awal baru,
sebagai tahap akhir dari selamat tinggal?

Kurasa bukan itu, bukan itu semua, sayang.
Hari ini adalah hari dimana kita saling tersenyum
dengan pandangan tetap memandang ke depan,
lalu kita akan berikrar dalam hati masing-masing

: ‘Kau harus bahagia, karena melepaskanmu tidak pernah mudah.’

Alasan Sederhana Mencintai Senja

aku akan dengan sumringah menatap langit yang ada di atas kepala.
Tepat di mana kakiku sedang menapak saat itu.

Aku mencintai senja.
Mungkin kau sudah bosan mendengarnya.

Namun ada yang kau tak tahu, Tuan.
Senja adalah waktu di mana aku mampu tersenyum tanpa alasan.
Aku gembira,
karena malam sudah hampir tiba.

Senja adalah waktu di mana kita sama-sama akan bertukar kabar,
setelah seharian ini kita sibuk dengan setumpuk pekerjaan.

Alasanku untuk menyenangi hadirnya, sederhana saja kan, Tuan?

Lalu, bagaimana dengan kabar langit senja di tempatmu?
Semoga jarak jauh bukan menjadi alasan perbedaan keindahan.
Aku rindu,
menatap senja berdua denganmu.

Kelak nanti,
tak akan ada lagi
langit senja yang terpisah begitu jauh untuk kita.

*aminnnn... Semoga :)

Kita Hanya Bertambah Usia Setiap Hari

Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati,
yang kau taburi dengan kasih
dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lupa
dan mencarinya saat jiwa mau kedamaian.

- Kahlil Gibran


Dahulu,
hidupku sempat dipenuhi kalian.
Ya, kalian,
: yang lebih dari sekedar teman sepermainanku.

Kita setuju berpendapat,
persamaan-persamaan adalah hal yang dapat mempersatukan,
dan perbedaan merupakan hal yang tak pernah kita permasalahkan.

Lalu saat ini,
aku sadar kita sudah terpisah,
entah di belahan waktu yang mana,
aku sibuk dengan duniaku,
kalian sibuk dengan cita masing-masing,
lalu tentang cinta,
kurasa kita sama-sama menyimpan hasrat untuk bercerita,
seperti dulu,
saat setiap waktu adalah milik aku dan kalian.

Pada seringnya waktu,
ia memang tak pernah berpihak pada rindu,
rindu kita,
saat masa-masa dulu sempat masuk dalam ingatan di kepala.


Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Apa gerangan sahabat itu?
jika kau sentiasa mencarinya untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu.

- Kahlil Gibran


Kalian tahu?
masih ada rasa yang sama,
yang kuingin kalian tahu detail tentangnya,
masih ada cerita-cerita,
yang kuingin kalian tetaplah orang pertama yang mendengarnya,
masih ada kita,
yang kuharap memang selalu akan ada.

Karena,
selalu ada kalian,
di setiap ingatku tentang damainya bercengkrama,
selalu ada kalian,
di setiap waktuku tertawa tanpa beban yang terlalu kurasa.

Lalu saat ini,
ingin kukatakan lagi,

: Sesungguhnya tak ada persahabatan yang benar-benar tua lalu mati,
kita hanya bertambah usia setiap hari..


*untuk semua orang yang telah dikirimkan Tuhan, menjadi sahabat saya; sahabat kehidupan. :)

Sebelum Kau Berniat Untuk Tak Setia

Cinta adalah apa yang aku rasakan.
Hubungan adalah apa yang aku komitmenkan.


Jika pernah sekali saja kau berniat untuk tak setia.
Maka ingatlah beberapa hal ini, Cinta.

Dari sekian banyak kesalahan ataupun kekhilafan
dalam mencintai dan dicintai seseorang,
tak setia adalah satu-satunya yang tidak termaafkan.
Setidaknya, ini aturan dalam berhubungan denganku.
Saat kau siap untuk melanjutkan hidupmu bersamaku.

Dari sekian banyak cerita cinta yang kutulis dengan penuh rasa,
tak setia adalah tema yang tak akan pernah kutulis.
Tak pernah berniat untuk kutulis.
Karena jika ada cerita sedih untuk ditulis dalam rangka merayakan kesendirian,
selalu ada hal lain yang layak untuk kuceritakan.
Akan kuceritakan berbagai jenis kesedihan, kecuali:
tak setia pada pasangan.

Dari sekian banyak orang yang berlaku memuakkan
dalam menyakiti pasangan yang mereka akui sangat mereka cintai,
tak setia adalah yang paling membuatku mual.

Maka, sebelum kau berniat untuk tak setia,
ada baiknya kau tahu apa yang akan kau dapatkan setelahnya.

Ah, ini bukan ultimatum ataupun ancaman.
Terkadang hal yang terburuk memang harus kita siapkan kan, Tuan?

Dan seandainya saja nanti kau sudah terlanjur tak setia,
anggaplah ini sebagai pembelajaran untukmu saja.

Tak ada lagi aku, ketika kau akan kali kedua tak setia.

Saat kau sedang tak setia yang berikutnya,
aku pasti sudah bahagia.
Dan wanita yang akan menderita nanti,
itu pasti bukan wanita ini.

milanku

Glitter Photos
[Glitterfy.com - *Glitter Photos*]