Mungkin banyak orang berharap teman hidupnya nanti berprofesi
sama, atau sejajar dari segi akademis, mungkin bahkan lebih. Katanya,
supaya ngobrolnya nyambung, atau setidaknya sepemikiran. Aku, seorang
calon banker (insyaallah), tidak berharap itu. Karena ketika berkeluarga nanti, kami
akan berbagi kehidupan, bukan berbagi pekerjaan.
Aku sendiri tidak akan menjadi doktor/akuntan di keluargaku nanti,
tapi berharap bisa menjadi seorang istri, yang berbakti pada suami,
menjadi tulang rusuknya, menjadi tempatnya bersandar ketika lelah,
beristirahat, menjadi orang pertama di sampingnya yang menyediakan
payung untuknya ketika hujan, tempatnya mengambil energi untuk siap lagi
menghadapi tantangan hidup, pendukung utama mimpi-mimpinya, menjadi
benang yang terbaik untuk layanganku terbang amat tinggi. Menjadi kuat
menopangnya, dan terutama menjadi rumah baginya untuk pulang.
Aku tidak akan menjadi Doktor, dosen / akuntan untuk keluargaku,
tapi menjadi seorang ibu, tempat teraman dan nyaman bagi anak-anaknya
kelak, madrasah ilmu bagi mereka, lapisan pelindung pertama, orang
terdekat tempat mempercayakan tumbuh kembangnya kelak.
Menjadi wanita paling sabar dan kuat, yang siap berada di
mana pun keluarganya membutuhkannya. Saat mereka lelah, aku ingin siap
berada di depan untuk menarik dan menyemangati mereka, siap berada di
belakang untuk mengikuti, siap berada di samping untuk mendampingi.
Mungkin kini, aku terkesan egois dengan mengejar mimpiku
setinggi-tingginya. Tapi percayalah, ini hanyalah sebuah jalan untuk
menjalankan peran terbaikku di kehidupan, untuk bermanfaat
sebanyak-banyaknya bagi orang lain. Dan percayalah, dalam keluarga aku
tetap ingin dipercaya untuk menjadi tulang rusuknya, pelengkap hidupnya
dan keluarga kami kelak, menjalankan tugas-tugasku untuk mematuhi dan
menghormati suami, mendampingi suami dalam tugas beratnya membawa
keluarga kami seutuhnya ke surga-Nya.
Mungkin memang bukan seorang akuntan yang dibutuhkan, tapi aku
berharap, aku bisa belajar banyak untuk menjadi seorang yang sabar,
kuat, percaya, tulus dan teguh dalam perjalananku menjadi seorang akuntan yang handal, untuk mereka, yang paling membutuhkanku nantinya, keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar