Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah - Follow @St_Mardhiah

Senin, 23 September 2013

Sebuah Rak Buku

Sebenarnya ketika saya sudah menikah nanti, pengen banget punya rumah seperti ini.. :)
ya iyalah, perempuan manasih yang gak pengen rumah sebagus ini..? :D

tapi, saya tidak akan meminta pada suami untuk membuat rumah seperti ini, cukup rumah yang sederhana tapi didalamnya penuh dengan kehangata, kedamaian dan kebahagiaan saja itu sudah lebih dari cukup..

yang saya pengen minta pada suami ketika sudah berkeluarga nanti hanya sebuah rak buku, itu saja.
rak yang seperti ini 
 atau yang ini :)
atau bentuknya yang lain juga gak apa-apa. ;)

hhhhmmm entah kenapa saya pengen banget punya rak buku dirumah, rasanya ketika saya liat rak buku yang penuh dengan berbagai macam buku itu rasanya adem banget.
sebuah keinginan dan alasan yang cukup sederhana kan,?

Dear You''


Selasa, 17 September 2013

Sebelum Kau Berniat Pergi

Kehilanganmu karena kau yang memang berniat berlalu,
kurasa lebih menyakitkan
dari perpisahan apapun yang sempat dibayangkan khayalanku.
Aku tahu, tak ada yang mampu menebak masa depan.
Secinta apapun kita sekarang,
tak ada jaminan kita akan bersama sampai nanti di masa depan.
Maka, sebelum kau berniat untuk berlalu dari hidupku,
sudilah kau baca kalimat demi kalimat ini, Tuan.
Agar ketika saat itu tiba,
kau mampu berpikir lagi dan merasa dengan hati
sampai jutaan kali.
Sebelum kau berniat pergi,
ingatlah bahwa kau melakukan segala upaya untuk bersamaku sampai hari ini.
Lalu ingatlah pula,
bahwa meraihku untuk sampai di pelukmu
bukanlah usaha yang mudah.
Sebelum kau berniat pergi, ingatlah bahwa memperjuangkan dari awal lagi tidak semudah seperti memperbaiki apa yang perlu diperbaiki saat ini.
Lalu pahami dalam hati, bahwa jika aku tak mencintamu sejak dulu, aku akan dengan mudah berlalu.
Sebelum kau berniat pergi,
ingatlah bahwa sejuta kesulitan akan mampu kita hadapi.
Kau hanya perlu percaya pada kekuatan cinta kita,
seperti aku percaya pada ikrarmu
saat kali pertama kau menyatakannya dahulu.
Sebelum kau berniat pergi,
lihatlah mataku untuk yang terakhir kali.
Lalu cermati,
apakah ada kerelaan untuk melepaskanmu semudah kau berniat pergi?
Adakah?
Jika tidak, kumohon pikirkan sekali lagi.
Pikirkanlah dengan menyertakan hati.
Sebelum kau berniat pergi,
hitunglah waktu saat kita susah dan senang bersama.
Adakah cinta mulai lelah atas semua angka kebersamaan kita?
Sebelum kau berniat pergi,
ingatlah sekali lagi,
bahwa mencintaimu sudah kulakukan sejak dulu.
Dan akan kulakukan lagi,
dengan atau tanpa izinmu.
Sebelum kau berniat pergi,
ingatlah bahwa aku tak akan semudah itu melepaskanmu berlari.
Karena untuk bersama
kita memang harus berjuang berdua.

Senin, 16 September 2013

Ini Cinta

Ini cinta.
Ketika yang kuingat pertama kali saat kumembuka mata adalah kau.
Kau (saja), satu-satunya. 

Ini cinta.
Saat semua orang memintaku meninggalkanmu,
dan yang kulakukan adalah mensyukuri segala kekuranganmu.

Ini cinta.
Saat kau berkali-kali mengucap ‘cukup sudah’,
aku malah menjawab ‘cinta tak pernah mengajariku untuk menyerah’. 

Dan pada akhirnya,
kaulah cinta.
Tempat dimana aku pulang,
setelah lelah berlayar sambil berpetualang.


By:karenapuisiituindah

Inilah Aku, Itulah Kau

Berada di depanku bukan berarti memimpin.
Itulah kau, yang kuharap mampu membimbing.
Berada di sampingku bukan berarti harus menggiring.
Itulah kau, yang kuharap mampu berjalan seiring.
Dan berada di belakang bukan berarti hanya mengikuti.
Inilah aku, yang siap melayani.
Lalu pada akhirnya,
inilah kita, yang setia pada sebenar-benarnya cinta.

Aku, Kau, dan Jarak Kita yang Tak Pernah Sederhana

Mereka berkata,
jarak bukanlah alasan bagi dua orang yang begitu saling mencintai untuk tak bersama.

Benarkah?
Aku di sini, kau di sana.
Aku dengan kesibukanku, kau dengan kesibukanmu.
Beberapa kali dalam satu hari, kita saling bertukar mimpi.
Kotaku hujan begitu deras, kotamu begitu terasa panas.
Aku dengan payung merah mudaku, kau dengan kemeja tipismu.
Beberapa kali di cuaca yang berbeda, kita memberi perhatian tak terkira.
'Jaga dirimu baik-baik', begitu pesan yang saling kita kirimkan.
Mungkin benar,
jarak sama sekali bukan penghalang untuk kita menjalin suatu hubungan.
Jarak bukan suatu dinding tebal, untuk kita menjalani proses saling mengenal.
Jarak bukan alasan, untuk kita berpisah saat masih ingin bertahan.
Namun ya,
jarak dua orang yang saling mencinta tidak pernah sederhana.
Jarak adalah pertanda,
Tuhan begitu ingin kita belajar bersabar menghadapi cinta.
Suatu saat nanti, entah di waktu yang bagaimana,
kita dipastikanNya akan bersama.
Terus bersama.
Sampai salah satu dari kita telah habis jatah usia.
Segala hal yang baik selalu datang di waktu yang tepat.
Pun di tempat yang tepat.
Dan tentu dengan seseorang yang tepat.

Cinta Itu Membebaskan

Sebuah pemikiran sederhana beberapa hari lalu.
Ada waktunya nanti,
cinta yang terlalu erat kau genggam dalam tangan
akan meminta untuk dilepaskan. 

Setelah berkomitmen,
cinta itu seharusnya membebaskan.
Dalam arti, kau tahu kapan harus membiarkannya keluar
dan mendewasa dengan sempurna.
Pasanganmu pasti akan merasa senang
dan juga dihargai
karena proses pendewasaan dirinya
kau beri dukungan.
Dan tentang cinta,
selama kau beri pupuk,
ia akan tumbuh dengan baik.
Bijaklah dalam mencinta.
Karena yang berlebihan,
kurasa sudah tidak zaman.

Perhatikan Caraku Mencintaimu

Perhatikan caraku memperhatikanmu.
Apakah sudah mampu kau rasakan dengan hati,
bahwa ada yang dengan begitu perhatian
telah mengetahui segala hal tentangmu?
Aku tahu apa yang akan kau lakukan saat kau kesal.
Aku tahu apa yang akan kau lakukan saat kau sedih.
Aku tahu apa yang akan kau katakan saat kau sedang ingin bergurau.
Aku tahu semua kebiasaanmu.
Aku tahu.
Perhatikan caraku mengingatkanmu
tentang segala hal yang kau anggap tak penting.
Apakah sudah sanggup kau rasakan,
bahwa ada yang begitu rela meluangkan waktunya
untuk sekedar menghindarkanmu dari lupa.
Jangan lupa sarapan.
Jangan lupa makan siang.
Jangan lupa sholat.
Jangan lupa pakai jaket, cuaca sedang tak bersahabat.
Jangan lupa istirahat yang cukup.
Jangan lupa minum yang cukup.
Ah tenang, aku tahu kau tidak amnesia.
Perhatikan caraku mendoakanmu.
Ah mungkin nanti Tuhan akan membantumu.
Karena hanya Dia yang Maha Tahu.
Tuhan, lindungi dia dimanapun dia berada.
Mudahkah segala urusannya.
Ringankan langkah kakinya.
Lapangkan dadanya.
Perbanyaklah rezekinya.
Dan bahagiakan lah dia.
Perhatikan caraku mencintaimu.
Semoga kau tahu,
itu lebih besar dari cintaku pada diriku.
Apakah ada yang salah dengan itu?
Tidak.
Karena cinta yang benar adalah benar.

milanku

Glitter Photos
[Glitterfy.com - *Glitter Photos*]